Jakarta, CNBC Indonesia – Saham sektor konstruksi, terutama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak perusahaannya, pada perdagangan Senin (16/11/2020) naik di tengah kontinuitas pembangunan infrastruktur di tengah merebaknya wabah Covid-19.
Berdasarkan data BEI, kekuatan pembangun tercepat kemarin adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dengan keuntungan 17,14% menjadi Rp 820 / saham dengan nilai kesepakatan Rp 133,5 miliar.
Bulan lalu saham ADHI juga naik 38% dan dalam enam bulan terakhir melonjak 56,19% dengan nilai pasar 2,92 triliun rupee.
Saham konstruksi dan pengelolaan jalan, khususnya PT Jasa Marga Tbk (JSMR), naik 4,84% menjadi Rp 4.330 per saham, namun tidak masuk dalam sepuluh besar. Pemenang besar kemarin.
Berikut adalah 10 peraih saham IDX teratas pada 16 November
1. Adhi Karya (ADHI), + 17,14%, Rp 820 per saham, kesepakatan Rp 133,5 miliar
2. Waskita Beton Precast (WSBP), + 12,57%, Rp 197 per saham, kesepakatan Rp 154,6 miliar.
3. Waskita Karya (WSKT), + 8,51%, Rp 1020 per saham, kesepakatan Rp 303 miliar.
4. PT PP (PTPP), + 7,32%, Rp 1100 per saham, kesepakatan Rp 142,2 miliar
5. Alam Sutera Realty (ASRI), + 7,19%, Rp 179 / saham, Rp 101,4 miliar transaksi
6. Three Pillars (AISA), + 6,48%, Rp 230 per saham, kesepakatan Rp 55,1 miliar.
7. Pakuwon Jati (PWON), + 5,70%, Rp482 per saham, kesepakatan Rp 82,4 miliar.
8. Wijaya Continental (WIKA), + 5,38%, Rp 1.470 per saham, kesepakatan Rp 178,1 miliar.
9. Wijaya Kariya Pangunan (WEGE), + 5,51%, Rp 204 per saham, Rp 56,4 miliar.
10. Phuket Assam (PTBA) + 4,41%, Rp 2.130 per saham, kesepakatan Rp 129 miliar.
Tim peneliti CNBC Indonesia menilai sentimen positif eksportir konstruksi dan infrastruktur saat ini terhadap rencana pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur.
Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus membangun proyek infrastruktur. Pembangunan total 12 jalan baru dijadwalkan akan dimulai pada 2021.
Foto: Kantor Hubungan Masyarakat Departemen PUPR
Panjang Jalan Tol Trans Jawa yang sudah selesai bertambah. Presiden Joko Widodo meresmikan jalan Gempol-Pasuruan (Gempas) sepanjang 20,5 km di Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 22 Juni 2018. Jalan tol yang dibuka terdiri dari Seksi I Gempol-Rembang sepanjang 13,9 km yang telah beroperasi sejak 2017. Seksi 2 Rembang – Pasuruan 6.6 km. (Kantor Hubungan Publik Departemen PUPR) |
Proyek-proyek tersebut dilaksanakan melalui program kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). Beberapa adalah proyek yang diwajibkan atau diprakarsai oleh pemerintah, dan beberapa tidak diinginkan atau diprakarsai oleh entitas komersial.
Penguatan saham konstruksi juga terjadi di tengah berita positif di sektor ini. Pekan lalu, Jalan Yogyakarta-Bowen akhirnya selesai dibangun dengan nilai investasi Rp 14 triliun. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan (PPJT) yang ditandatangani di Jawa Tengah, Jumat (13/11/20) lalu.
Konsorsium 5 BUMN mengerjakan proyek tersebut setelah memenangkan lelang. Aliansi ini meliputi JSMR dengan porsi 60%, ADHI 12,5%, WSKT 12,5%, PTPP 12,5% dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5%.
“Dengan penandatanganan PPJT ini, saya sangat bersyukur Joglosemar (Jogja Solo Semarang) nantinya menjadi kawasan yang terhubung,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hdemuljono, saat menghadiri Pawai Penandatanganan PPJT.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki zona hijau pada akhir perdagangan kemarin, naik 0,62% di level 5.494,87.
Meski masih hijau, kenaikan IHSG sudah turun setelah sempat melesat hingga 1% pagi ini setelah data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa impor Indonesia pada Oktober mengalami kontraksi tajam.
Data perdagangan menunjukkan, investor asing mencapai penjualan bersih 524,84 miliar rupee di pasar reguler dengan omset 10 triliun rupee.
Saham asing yang paling laris kemarin adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan penjualan bersih Rp 264 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang membukukan penjualan bersih Rp 125 miliar.
Sedangkan saham asing yang paling banyak dinaikkan adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan pembelian bersih Rs 92 miliar dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan pembelian bersih Rs 91 miliar.
Di dalam negeri, Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mencatat surplus besar di atas US $ 3 miliar. Ini karena impor berkurang tajam.
BPS melaporkan nilai ekspor mencapai 14,39 miliar dolar AS sedangkan impor sebesar 10,78 miliar dolar AS. Artinya, neraca perdagangan mencatat surplus 3,61 miliar dollar AS. Dibandingkan Oktober 2019 (year on year), ekspor turun 3,29%, sedangkan impor turun 26,93%.
(Kantung tas)
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”