Coronavirus PANDEMI atau Covid-19 yang belum juga mereda menyerang pasien dengan riwayat penyakit penyerta (comorbiditas). Banyak dari mereka yang cemas dan takut kondisi kesehatannya akan diperiksa di rumah sakit akibat Covid-19. Penderita diabetes termasuk kelompok yang paling berisiko mengalami komplikasi serius jika tidak rutin melakukan kontrol sehat.
Menurut Presiden PERSADIA untuk Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok Region, A. Dr. Dr. Mardi Santoso, DTM & H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dan FACE penderita diabetes atau diabetes mellitus (DM) disarankan menjalani penatalaksanaan diabetes mandiri selama epidemi Covid-19. Selain itu, penderita diabetes sangat dianjurkan untuk aktif dan tinggal di rumah.
Dalam webinar bertajuk “Mengelola Diabetes Saat Pandemi Covid-19”, Selasa (10/11/2020), Profesor Mardi berbagi banyak hal yang ia rekomendasikan agar dilakukan penderita diabetes selama pandemi COVID-19. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Siapkan nomor telepon dokter atau tim medis untuk konsultasi rutin pengelolaan diabetes, termasuk pengobatan, pemantauan gula darah, perubahan asupan makanan, aktivitas fisik, keluhan dan lainnya.
2. Menyiapkan daftar obat dan dosis (termasuk vitamin dan suplemen gizi).
3. Siapkan karbohidrat sederhana penyerap cepat seperti gula pasir, madu, selai manis dan permen untuk menjaga kadar gula darah tetap rendah / hipoglikemia pada penderita diabetes yang berisiko gula darah rendah akibat kesulitan makan. Misalnya pada pasien usia lanjut, penderita gangguan pencernaan atau penyakit lain yang menyebabkan asupan makanan berkurang.
4. Siapkan strip pengukur glukosa (pengukur glukosa darah mandiri) yang memadai, terutama bagi pasien dengan kadar gula darah yang berfluktuasi.
5. Siapkan stok tablet diabetes / insulin yang biasanya dikonsumsi atau diresepkan oleh dokter dalam jumlah yang cukup, minimal untuk dua minggu ke depan.
6. Gunakan jasa telehealth atau telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter dan membeli obat dari jarak jauh, sehingga penderita diabetes tidak harus keluar rumah. Kecuali jika kondisi fisik sudah memburuk sehingga perlu ke dokter di rumah sakit.
Baca juga: Burung Merpati Termahal di Dunia Harganya Rp 21,6 Miliar
(ahl)