Jakarta, CNBC Indonesia – China dan Amerika Serikat (AS) sepakat mengizinkan maskapai masing-masing negara untuk menambah jumlah penerbangan mereka. Itu berarti jumlah penerbangan saat ini akan naik menjadi delapan penerbangan for every minggu dari dan ke masing-masing negara.
“Departemen akan mengizinkan empat maskapai penumpang China yang saat ini terbang ke Amerika Serikat untuk menggandakan penerbangan menjadi delapan perjalanan pulang pergi mingguan, karena China telah setuju untuk mengizinkan maskapai penerbangan AS menggandakan penerbangan ke China,” kata Departemen Perhubungan AS, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia dikutip Rabu (19/8/2020).
Lebih lanjut, departemen tersebut mengatakan bahwa United Airways telah mengatakan akan meningkatkan penerbangan ke China menjadi empat penerbangan per minggu dari San Francisco ke Shanghai mulai 4 September. Sementara itu Delta Air Strains juga memenuhi syarat untuk menambah jam terbang dari dua kali seminggu menjadi empat kali seminggu.
“Delta juga akan melakukan empat penerbangan setelah pada Juni lalu mengatakan akan mengoperasikan penerbangan ke Shanghai dari Seattle dan Detroit mulai Juli, semuanya melalui Seoul,” kata lembaga itu.
“Pada hari Selasa, Delta akan menambahkan satu penerbangan mingguan masing-masing dari Detroit dan Seattle ke Shanghai, melalui Seoul, mulai 24 Agustus.”
Departemen Perhubungan juga menambahkan bahwa pemerintah AS masih berharap China akan setuju untuk memulihkan hak penerbangan AS sepenuhnya berdasarkan perjanjian penerbangan bilateral mereka.
“China mengizinkan penerbangan tambahan, AS akan menanggapi dengan baik,” jelasnya.
Dalam perjanjian penerbangan bilateral, AS-China memungkinkan kedua negara untuk mengoperasikan lebih dari 100 penerbangan mingguan antara kedua negara.
Sebelumnya, penghentian penerbangan antar kedua negara telah terjadi sejak berbulan-bulan lalu pasca wabah virus corona (Covid-19) asal Wuhan, China menyebar ke seluruh dunia. Pada 31 Januari, Presiden AS Donald Trump juga telah mengeluarkan larangan untuk hampir semua warga negara non-AS dari China untuk mengunjungi Amerika Serikat.
Di sisi lain, China juga melarang warganya bepergian di tengah pandemi, dan mengakibatkan penutupan penerbangan dari banyak negara, termasuk Amerika Serikat.
Pada Juni, AS mengancam akan melarang penerbangan penumpang China setelah negara itu tidak langsung setuju untuk memulihkan penerbangan maskapai AS.
Pada Mei, administrasi Trump mengatakan Air China, China Jap Airlines Corp, China Southern Airlines Co, Hainan Airlines Keeping Co dan anak perusahaan mereka harus mengajukan jadwal terbang.
(res)
“Penulis. Idola remaja masa depan. Praktisi media sosial. Murid Wannabe. Analis. Fanatik zombie seumur hidup. Komunikator.”