TEMPO.CO, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyanggah prakiraan cuaca yang viral berupa curah hujan ekstrem dan badai dahsyat di Jabodetabek, yang telah diramalkan pada Rabu. Badan itu mengecam prediksi awal itu dengan memperkirakan hujan ringan di Jakarta dan Jawa Barat.
“Insya Allah wilayah Jabar dan Jabodetabek pada hari itu masih terkendali dan relatif aman,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa, 27 Desember 2019. “Kita harus mulai waspada pada 29 Desember.”
Istilah yang Disalahgunakan
Majalah Tempo dan Tempo.co Wartawan bertanya kepada Dwikorita dalam video conference tentang istilah ‘badai’ yang menurutnya mungkin telah disalahgunakan dalam prediksi cuaca yang sempat viral itu. Ia menjelaskan, badai membawa curah hujan dengan intensitas tinggi dan juga angin puting beliung yang kuat sehingga dapat menimbulkan korban jiwa.
Dia merujuk pada Badai Seroja yang menyebabkan banjir bandang terjadi di Nusa Tenggara Timur pada awal April tahun ini dan badai yang terdeteksi tumbuh di bagian utara Papua dan wilayah barat daya Indonesia. Untungnya, ini dianggap perlu untuk melakukan perjalanan lebih jauh dari Indonesia.
“Yang di Jakarta sebenarnya berpotensi hujan deras yang bisa berkembang menjadi hujan ekstrim… tapi itu bukan badai,” kata Dwikorita.
Selain itu, lanjutnya, ramalan tidak mungkin dilakukan dalam jangka pendek. BMKG, kata Dwikorita, telah mendistribusikan prakiraan cuaca ekstrem pada 21 Desember dan memverifikasi alat pemantau cuaca di lapangan.
MARIA FRANCISCA LAHUR
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”