TEMPO.CO, Jakarta – Musim kemarau terjadi di sebagian wilayah Indonesia selama tiga bulan ke depan hingga Oktober, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Namun, anomali iklim La Nina berpotensi memicu curah hujan.
Selama Agustus-Oktober, hujan di atas normal diperkirakan terjadi di wilayah selatan khatulistiwa, termasuk Jawa. Banyak daerah yang juga diprakirakan berpotensi banjir tinggi, termasuk beberapa kabupaten di Banten dan Jawa Barat.
Pada Oktober, potensi banjir di Jakarta akan meningkat dari status aman menjadi sedang atau satu tingkat di bawah tinggi. Beberapa daerah di sekitar hulu sungai yang mengalir ke ibu kota kemungkinan akan diguyur hujan deras dan banjir.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari mengatakan, iklim di sebagian besar wilayah Indonesia selama dua tahun terakhir relatif lebih basah dari rata-rata. Artinya, secara umum curah hujan lebih tinggi dari biasanya.
Faktor utamanya, menurut Indra, adalah fenomena La Nina yang berkembang dari intensitas lemah hingga sedang sehingga menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat.
“La Nina dapat menyebabkan musim hujan datang lebih awal dan berlangsung lebih lama serta menyebabkan musim kemarau datang terlambat dan durasinya lebih singkat,” kata Indra. Tempo pada hari Kamis, 11 Agustus 2022.
MAHFUZULLOH AL MURTADHO
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”