TEMPO.CODan Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan masyarakat tentang dampak dari tidak ada nina yang kemungkinan akan terjadi selama periode Oktober 2021 hingga Februari 2022 di Indonesia.
“Sekarang kita tidak hanya memerangi epidemi, tetapi juga bencana lainnya, khususnya bencana hidrometeorologi,” kata Kepala BNPB Letjen Janeep Warsitu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Warsito menggelar rapat koordinasi nasional harapan La Nina secara online dengan pihak terkait untuk menyiapkan langkah proaktif.
Indonesia telah dilanda bencana hidrometeorologi – banjir, angin topan, dan tanah longsor – dalam lima tahun terakhir, menurut BNPB.
Upaya proaktif dilakukan dengan memeriksa dan memastikan kesiapan personel, alat, sarana dan prasarana pendukung lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan mengadakan rapat persiapan bagi seluruh komponen di tingkat provinsi, kecamatan, dan kota.
Apalagi di tingkat daerah, pemerintah daerah didesak untuk menyiapkan rencana kontinjensi untuk kabupatennya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD) untuk menyusun rencana strategis penanganan bencana hidrometeorologi.
“Pemerintah juga bisa menyiapkan siaga darurat di wilayahnya jika diperlukan,” kata Warsito.
Warsito mencatat, upaya mitigasi bencana hidrometeorologi dalam jangka pendek dapat dilakukan dengan penanaman vegetasi, pembersihan saluran air, perbaikan tanggul sungai dan perbaikan drainase.
Selain itu, BNPBB Mendesak pemerintah daerah khususnya BPBD untuk selalu mengedukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
Masyarakat harus mewaspadai bahaya hujan dengan durasi panjang di kawasan jeram sepanjang sungai. Jika hujan turun lebih dari satu jam, dan jarak pandang kurang dari 30 meter, masyarakat harus dievakuasi sementara.
Untuk mitigasi jangka panjang, Warsito menekankan bahwa penataan ruang harus dilakukan dengan tepat dan mempertimbangkan aspek bencana.
“Jika terjadi longsor, masyarakat harus menghindari penggunaan lahan penting sebagai kompleks perumahan,” tambahnya.
sedang membaca: La Nina dapat meningkatkan curah hujan hingga 70 persen, peringatkan BMKG
diantara