Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan TNI Angkatan Udara menerapkan teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah hujan selama KTT G20.
BRIN telah ditunjuk untuk memimpin operasi dengan BMKG memberikan dukungan untuk analisis cuaca dan angkatan udara untuk armada pesawat, kata Kepala BIN, Laksana Tri Handoko, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa.
G20 adalah kelompok kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa (UE). Indonesia yang tahun ini memegang kursi kepresidenan pengelompokan tersebut, saat ini menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali.
Teknologi modifikasi cuaca tersebut dimanfaatkan untuk mengantisipasi potensi curah hujan yang relatif tinggi di Bali pada November 2022 guna mendukung KTT G20 yang berlangsung pada 15 dan 16 November.
Pengoperasian teknologi modifikasi cuaca disiapkan untuk mengantisipasi hujan yang dapat mengganggu bahkan menyebabkan batalnya beberapa event outdoor selama KTT G20, jelas Handoko.
Sebanyak 22 personel dari Laboratorium Manajemen Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN telah diseleksi untuk operasi tersebut, dengan 17 personel ditempatkan di Posko Utama Lombok dan 5 personel di Posko Banyuwangi.
Berita Terkait: BNPB melaporkan penurunan kebakaran hutan dan lahan sebesar 81 persen pada November 2020
Operasi teknologi modifikasi cuaca dimulai pada 10 November dengan dukungan empat pesawat dari TNI AU.
Tiga unit pesawat Cassa telah beroperasi dari posko sementara di BaseOps Lanud Ngurah Rai Denpasar, Bali, sejak 10 November.
Mereka bergeser ke posko utama di BasOps Pangkalan TNI AU ZAM di Bandara Internasional Lombok pada 12 November.
Berita Terkait: Modifikasi cuaca untuk curah hujan di lahan gambut Riau
Apalagi, satu pesawat CN-295 telah disiapkan di Posko Bayangan Bandara Internasional Banyuwangi sejak 12 November lalu.
Sementara itu, BMKG memberikan dukungan data radar stasioner dari Lombok dan Bali serta mengoperasikan satu unit mobile radar yang ditempatkan di Posko Banyuwangi.
BMKG juga akan menerjunkan sejumlah pengamat cuaca untuk memantau dan melaporkan kondisi cuaca di sekitar Nusa Dua dan Taman Budaya GWK setiap jam ke Posko TMC selama KTT berlangsung.
Berita Terkait: 29 ton garam tersebar di langit Bali untuk mendukung KTT G20
Berita Terkait: Teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran hutan: kementerian
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”