Jakarta: Tiongkok tidak hanya memiliki misi ke Mars, tetapi Tiongkok juga memiliki misi luar angkasa lainnya, yaitu penjelajahan ke bulan. Pagi-pagi waktu setempat, negara tersebut berhasil meluncurkan rudal Long March 5 dari situs Pusat Peluncuran Satelit Wenchang.
Sebuah rudal Long March 5 membawa Chang’e-5 yang dimuat Moonlander Atau penjelajah bulan. Misi China adalah mengambil sampel batuan bulan dan mengembalikannya ke Bumi untuk penelitian.
China bukanlah yang pertama melakukan misi semacam ini, tetapi sejak sekitar tahun 1970 tidak ada lagi misi luar angkasa dari berbagai negara yang telah mengambil sampel bahan bulan, mengutip Space News.
Apa pendapat Anda tentang artikel ini?
Rencana misi ini akan berlangsung selama 23 hari. Roket Long March 5 akan menempuh 112 jam ke bulan. Misi tersebut tidak sepenuhnya mudah, dan masih ada kemungkinan pendaratan di bulan akan gagal.
Misalnya, India yang tahun lalu meluncurkan misi luar angkasa tak berawak ke Bulan namun gagal setelah sekian lama hilang kontak. Drone India ditemukan dalam kondisi rusak di permukaan bulan, dan proses pendaratan ditengarai tidak berjalan mulus alias crash landing.
Jika misi Tiongkok kali ini berhasil, ia akan menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil sampel materi bulan dan membawanya ke Bumi. Sebelumnya, misi Apollo Amerika berhasil pada 1960-an dan Luna Rusia pada 1970-an.
Rudal Long March 5 adalah hasil dari proses pemurnian rudal buatan China yang sudah lama dan termasuk dalam roket yang lebih besar. Rudal yang digunakan untuk misi ini adalah Long March 5Y Type dan belum membawa teknologi roket daur ulang yang dapat digunakan kembali seperti SpaceX’s Falcon 9.
(Mm)