TEMPO.CO, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, curah hujan yang tidak biasa seperti yang terjadi pada tahun 2020 bisa saja terulang selama cuaca ekstrim. Karena itu, Kepala Badan Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk waspada.
Curah hujan yang tinggi di awal tahun baru 2020 menyebabkan banjir besar di ibu kota dan sejumlah kawasan sekitar.
“BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mengeluarkan informasi bahwa akhir Desember dan awal Januari merupakan puncak cuaca ekstrim. Jadi, kita harus waspada,” kata Isnawa saat ditemui di Kantor BPBD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Desember 2022.
Ia juga menjelaskan dampak bahaya cuaca ekstrem terhadap kota dan sekitarnya, antara lain angin puting beliung, pohon tumbang, banjir, bahkan tanah longsor.
Jadi kita harus mengantisipasi ini. Jangan sampai cuaca ekstrim ini menimbulkan masalah di Jakarta. Banjir bisa memicu kemacetan lalu lintas, longsor juga berbahaya di bantaran sungai,” kata Isnawa.
Kemarin, BPBD DKI Jakarta menyoroti berdasarkan analisis BMKG, terdapat potensi dinamika atmosfer yang signifikan pada akhir Desember hingga awal Januari yang dapat meningkatkan intensitas curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia, terutama pada libur Natal dan Tahun Baru.
“BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang-berat yang dapat disertai petir dan angin kencang antara tanggal 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 di wilayah Jakarta,” kata BPBD DKI Jakarta.
AMY HEPPY
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”