Pemerhati lingkungan dan pemerintah telah melepaskan orangutan jantan dewasa ke taman nasional Indonesia setelah ia tertangkap sedang memakan kelapa dari seorang penduduk di pulau Kalimantan.
Karena habitat orangutan berkurang karena penggunaan lahan, konflik antara masyarakat dan kera besar meningkat. Indonesia telah menetapkan beberapa daerah di Kalimantan sebagai tempat yang aman bagi orangutan Kalimantan, yang masuk dalam daftar terancam punah oleh World Wildlife Fund.
Konservasionis menemukan gala makan tanaman kelapa dari seorang penduduk desa setelah penduduk melaporkan melihat orangutan di dekat kebun mereka pada bulan Maret.
Mereka memantau monyet yang diperkirakan berusia 15 tahun itu selama sebulan sebelum membawanya ke Hutan Lindung Tanagupa di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat.
Di akhir perjalanan panjang, termasuk naik perahu di hutan, Gala turun dari kereta dan dengan anggun memanjat pohon.
Carmel L. Sanchez, direktur Program Penyelamatan Hewan Internasional di Indonesia, berterima kasih kepada penduduk desa karena melaporkan orangutan daripada mengambil tindakan sendiri.
“Kami sangat senang masyarakat sadar dan mengerti bagaimana menangani potensi konflik semacam ini,” katanya.
Seorang pejabat taman mengatakan kedatangan Gala menandai pemindahan orangutan kedua ke taman nasional tahun ini.
Hasil survei dan studi kelayakan habitat menganggap hutan Tanagoba sebagai daerah yang cocok untuk pemukiman kembali orangutan, karena jauh dari pemukiman manusia, memiliki banyak tanaman mencari makan dan kepadatan orangutan penduduk yang rendah.
Konservasionis berharap habitat yang ditunjuk akan membantu melestarikan orangutan di Indonesia. Diperkirakan ada 104.700 orangutan Kalimantan, kurang dari setengah dari 230.000 seabad yang lalu, menurut World Wildlife Fund.
Kriteria kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”