Darurat sampah plastik di Indonesia

Darurat sampah plastik di Indonesia

“Sampah plastik laut di Indonesia telah berkurang lebih dari 15% antara 2018 dan 2020,” kata Novrizal Tahir, direktur pengelolaan sampah padat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, mengutip laporan yang tidak dipublikasikan dari kantornya.

kata Taher dalam webinar UNDP Tentang mengakhiri polusi plastik: “Pertama, kami mengambil pendekatan regulasi. Hampir semua peraturan kami mencakup masalah dari hulu ke hilir … dan pada saat yang sama kami meningkatkan kapasitas layanan pemerintah daerah dan pengolahan limbah.”

Konsumen kurang dukungan

Namun tampaknya upaya pemerintah belum cukup untuk mengurangi masalah tersebut.

Muharram Atha Rasidi, seorang aktivis Greenpeace Indonesia, mengatakan: “Sistem pengelolaan sampah kami masih belum dipisahkan. Ini adalah metode utama pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan.” “Walaupun ada gerakan untuk mengolah sampah di rumah, misalnya melalui pengomposan, namun sebagian besar merupakan inisiatif masyarakat secara mandiri,” kata Rasidi.

Kantong plastik sekali pakai. Orang Indonesia sangat bergantung pada tas ini untuk produk seperti sampo dan kopi bubuk. (gambar: pemandangan indonesia)

Masyarakat masih sangat bergantung pada plastik sekali pakai. Banyak barang konsumsi dikemas dalam tas kecil untuk sekali pakai. Produk-produk dalam kantong, antara lain sampo, deterjen, dan kopi, ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah yang hanya bisa membeli dalam jumlah kecil setiap hari, kata Rasidi.

Banyak tas yang terbuat dari lapisan berbagai jenis plastik, sehingga memiliki nilai jual yang rendah. “Hanya sedikit pendaur ulang yang bekerja dengan mereka. Sebagian besar berakhir di TPA atau merembes ke laut,” kata Rasidi.

Tumpukan sampah raksasa di Jakarta

Jumlah penduduk ibu kota Indonesia adalah 10,5 juta. Perkiraan jumlah sampah yang dikirim ke TPA dari Jakarta bunga Dari 6.645 ton per hari pada 2017 menjadi 7.703 ton pada 2019.

Kota membuang sebagian besar sampahnya ke tempat pembuangan akhir di Bantarjebang, yang jaraknya sekitar 25 kilometer. Digunakan sejak 1986, situs seluas 110 hektar cepat isi Dengan penumpukan sampah setinggi 40 meter. Walikota kota memberi kesan bahwa masalahnya akan dimulai pada tahun 2016 ketika dia menandatangani peraturan yang mengizinkan perusahaan untuk membangun Fasilitas perawatan menengah. Idenya adalah untuk membakar, mendaur ulang atau membuat kompos sampah di sejumlah lokasi di seluruh kota. Kemajuannya lambatبط.

READ  Harga Rp 7,9 Juta, Oppo Reno4 Pro Rilis di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Perbedaannya dengan Reno4

Sampah yang dikirim ke Bantargebang masih tercampur dan tidak terpilah. “Sampai 70% adalah sampah organik. Untuk kota besar seperti Jakarta, pemerintah belum menyediakan infrastruktur untuk mengelola semua sampah ini. Ada beberapa inisiatif swasta, tetapi mereka semua dibiarkan sendiri untuk mengetahuinya,” kata Al-Rasidi .

Pasukan Oranye berada dalam perang yang tidak dapat dimenangkan

secara resmi, Otoritas kota mempekerjakan 40 hingga 70 petugas kebersihan Untuk setiap lingkungan di Jakarta. Itu lebih dari 18.000 untuk seluruh kota. Dinamakan berdasarkan jaket oranye khas yang mereka kenakan, kekuatan oranye Termasuk penyapu jalan, pembersih kanal, dan pemulung. Tetapi mereka tidak dapat mengelola jumlah sampah yang dibawa bersama mereka.

Untuk meningkatkan kapasitas tim, Pemprov DKI merekrut pekerja lepas seperti Tojar Sinaga.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

MEDIABOGOR.COM AMAZON, DAS AMAZON-LOGO, AMAZONSUPPLY UND DAS AMAZONSUPPLY-LOGO SIND MARKEN VON AMAZON.COM, INC. ODER SEINE MITGLIEDER. Als AMAZON ASSOCIATE VERDIENEN WIR VERBUNDENE KOMMISSIONEN FÜR FÖRDERBARE KÄUFE. DANKE, AMAZON, DASS SIE UNS UNTERSTÜTZT HABEN, UNSERE WEBSITE-GEBÜHREN ZU ZAHLEN! ALLE PRODUKTBILDER SIND EIGENTUM VON AMAZON.COM UND SEINEN VERKÄUFERN.
Media Bogor