Perjalanan imigrasi Beruntung Ari Saya punya beberapa kerikil yang curam. Dia hampir menceraikan istrinya, Veneta AriSampai teman-temannya menghindarinya dulu.
Bagikan kisahnya di YouTube di Daniel Mananta. Saat itulah Ari ngotot mengajak Veneta tinggal bersamanya dan menyerahkan semua urusannya saat itu.
Fenita menolak, bahkan mengatakan jika lelah mendengar nasehat Arie Untung, keduanya sering bertengkar.
“Akulah orang yang paling kontradiktif dengan dia. Jadi ketika dia mulai berbicara tentang agama, terkadang ketika kita mulai berbicara tentang agama, kita merasa, eh, bahwa kamu begitu sakral. Apalagi ketika suami pasti ingin melakukannya. Dia menuntun saya sebagai istri. Otomatis sepertinya dia punya banyak nasehat untuk saya,” Termasuk menutupi aurat saya, dan dia selalu berbicara, ” jelas Fenita Arie.
“Mungkin pembahasannya bagus pada awalnya, seperti yang kamu bicarakan. Tapi kalau setiap hari dan itu yang dibicarakan, hanya ngomong-ngomong, aku ingin kamu menutupi aurat. Aku ingin kamu memakai kerudung. Tapi, sepanjang waktu. Aku merasa bosan dan di sana aku bertengkar.”
Pertengkaran itu menjadi sangat sering sehingga Fenita merasa mereka tidak lagi cocok. Bahkan, ia merasa tidak nyaman berada di rumah dan pulang hanya untuk bertemu dengan anak-anaknya.
Di sisi lain, Ari Untong juga merasakan hal yang sama. Dia mempertimbangkan untuk mengakhiri pernikahan mereka jika Veneta terus bersikeras bahwa dia tidak mengikuti keinginannya untuk pindah.
Namun Ari Untong akhirnya sadar bahwa ia tidak bisa lagi memaksakan apapun. Ia pun percaya bahwa tuntunan hanya bisa datang dari Tuhan, yang mampu mengubah hati manusia.
Masalah Ari Untong tidak berhenti sampai di situ. Teman-temannya juga menghindarinya karena pilihan hidupnya. Tidak hanya itu, ia kehilangan pekerjaan karena banyaknya iklan yang membatalkan kontraknya, membuat netizen mengisyaratkan bahwa itu suci.
Ari juga mengatakan bahwa jika ia terkadang menerima kata-kata yang tidak pantas dari mantan teman sekelasnya, ia tidak memiliki dendam terhadap hal tersebut karena menurutnya masalah orang tersebut hanya pada perkataannya saja.
“Menurut saya, semua yang dilakukan teman-teman saya mungkin karena ada hal-hal yang mereka tidak tahu atau tahu tapi saya tidak tahu. Intinya jangan salahkan orang, karena saya orang yang lalai, saya orang yang salah, saya yang melihat mereka dari awal,” pungkasnya.
(Ass / aay)
“Penggemar budaya pop. Penggemar bir. Penginjil bacon amatir. Penggemar TV yang ramah hipster. Pemikir. Pecandu perjalanan.”