(Baca juga: Pengembangan EBT menjadi katalisator ekonomi setelah pandemi Covid-19 )
Kapsul tersebut diyakini menyimpan sampel pasir dari Ryugu yang nakal. Hayabusa 2 telah menempuh jarak lebih dari lima kilometer di luar angkasa.
(Baca juga: Suzy Podgiastutti Tantang Debat Ekspor Bibit Kepiting, Effendi Ghazali: Mau Pergi! )
Berangkat dari NHK, Rabu (9/12/2020), Presiden Institut Astronomi dan Astronautika Jepang, Koninaka Hitoshi Ia mengatakan, pihaknya sempat mempertimbangkan untuk menunda pendaratan Habayusa 2, karena pandemi Covid-19.
Kini setelah kapsul berhasil mendarat di tanah, pihaknya berharap bisa menganalisis secara tuntas sampel pasir yang dibawa Hayabusa 2 guna mendapatkan nilai ilmiah sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan sampel pasir dari asteroid Ryugu, para peneliti yakin hasil analisis mereka bisa memberikan petunjuk sejak awal kehidupan. Rencananya, analisis akan dimulai pada Juni 2021.
Hayabusa 2 adalah kapsul yang menjalani misi lanjutan yang diusulkan oleh JAXA. Misinya memperkuat kelemahan dari misi sebelumnya.
Hayabusa 2 memiliki teknologi yang lebih maju daripada misinya Hayabusasebelumnya. Selain dilengkapi dengan teknologi peledakan SCI (Small Carry-on Impactor), juga dilengkapi dengan 1 robot pendarat dan 3 robot penjelajah.
(WBS)