Jakarta, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Thohir selaku wakil pemerintah sebagai pemegang saham di PT Garuda Indonesia Tbk, mencopot Fouad Rizal dari jabatan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Fouad menjadi satu-satunya jajaran direksi Garuda Indonesia yang tersisa saat Ari Ashara masih memimpin perseroan.
“Perubahan manajemen perseroan dimana Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia dari Pak Fuad Rizal digantikan oleh Pak Prasetio,” kata Presiden Garuda Indonesia Irfaniaputra dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Fenomena Garuda: Rp 15 triliun merugi, dan sahamnya naik 40 persen
Prasetyo sendiri adalah konsultan Garuda Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Mirpatti Nusantara Airlines.
Di dunia perbankan, Prasetio menjabat sebagai Vice President of Credit Policy dan Head of Management Group di PT Bank Niaga Tbk.
Kemudian beliau juga merupakan pegawai ahli Presiden, Direktur dan Komisaris di BNI.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Perum Peruri dari 2012-2017.
Saat itu, Menteri BUMN masih dijabat oleh Dahlan Iskan.
Selain perubahan komposisi Direksi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Garuda Indonesia (RUPSLB) juga telah memutuskan untuk menerbitkan OWK (Obligasi Konversi Wajib) maksimal Rp 8,5 triliun.
“Para pemegang saham sudah sepakat Garuda akan menerbitkan OWK (obligasi konversi wajib) maksimal 8,5 triliun rupee, dengan jangka waktu maksimal 7 tahun yang harus dikonversi menjadi saham baru segera setelah jatuh tempo,” kata Irfan.
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”