[1/5] Petugas medis merawat para korban di luar rumah sakit kabupaten setelah gempa melanda di Cianjur, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 21 November 2022, dalam foto yang diambil oleh Antara Foto. Antara Photo/Raisan Al Farisi via REUTERS
Cianjur, Indonesia, 21 November (Reuters) – Gempa berkekuatan 5,6 SR menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai ratusan lainnya di provinsi Jawa Barat, Indonesia pada Senin, dengan tim penyelamat berusaha menjangkau korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan di tengah serangkaian gempa susulan.
Pusat gempa berada di dekat kota Cianjur di Jawa Barat, sekitar 75 km (45 mil) tenggara ibukota, Jakarta, di mana beberapa bangunan berguncang dan beberapa kantor dievakuasi.
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengatakan 62 orang telah tewas. Setidaknya 25 orang terjebak di bawah bangunan yang runtuh, katanya.
Juru bicara BNPB Abdul Muhari mengatakan pencarian akan terus dilakukan hingga malam hari.
“Begitu banyak bangunan yang runtuh dan hancur,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada wartawan.
“Ada warga yang terjebak di tempat-tempat terpencil… jadi kami berasumsi bahwa jumlah korban luka dan kematian akan meningkat seiring berjalannya waktu.”
Indonesia mengangkangi apa yang disebut “Cincin Api Pasifik”, zona yang sangat aktif secara seismik, di mana lempeng-lempeng berbeda di kerak bumi bertemu dan menciptakan sejumlah besar gempa bumi dan gunung berapi.
BNPB mengatakan lebih dari 2.200 rumah rusak dan lebih dari 5.300 orang mengungsi.
Listrik padam dan mengganggu upaya komunikasi, kata Herman Suherman, kepala pemerintahan Cianjur, menambahkan bahwa tanah longsor menghalangi evakuasi di satu daerah.
Ratusan korban dirawat di tempat parkir rumah sakit, beberapa di bawah tenda darurat. Di tempat lain di Cianjur, warga berkerumun di atas tikar di lapangan terbuka atau di tenda-tenda sementara bangunan di sekitar mereka hampir seluruhnya tinggal puing-puing.
Para pejabat masih bekerja untuk menentukan tingkat kerusakan penuh yang disebabkan oleh gempa tersebut, yang terjadi pada kedalaman 10 km yang relatif dangkal, menurut Badan Cuaca dan Geofisika (BMKG).
Vani yang dirawat di RSUD Cianjur mengatakan kepada MetroTV bahwa dinding rumahnya ambruk saat terjadi gempa susulan.
“Dinding dan lemarinya ambruk.. Semuanya rata, ibu dan bapak saya pun tidak tahu di mana,” ujarnya.
Dalam waktu dua jam, 25 setelah guncangan tercatat, kata BMKG, menambahkan ada kekhawatiran akan lebih banyak tanah longsor jika terjadi hujan lebat.
Di Jakarta, beberapa orang dievakuasi dari kantor-kantor di kawasan pusat bisnis, sementara yang lain melaporkan gedung-gedung berguncang dan furnitur bergerak, kata saksi Reuters.
Pada tahun 2004, gempa berkekuatan 9,1 di Pulau Sumatera di Indonesia utara memicu tsunami yang melanda 14 negara, menewaskan 226.000 orang di sepanjang garis pantai Samudera Hindia, lebih dari setengahnya di Indonesia.
Dilaporkan oleh Tommy Ardiansyah, Ajeng Dinar Ulfiana dan Johan Purnomo di Cianjur, Ananda Teresia, Gayatri Suroyo, Fransiska Nangoy di Jakarta Ditulis oleh Ed Davies dan Kate Lamb; Diedit oleh Kanupriya Kapoor, Kim Coghill, Toby Chopra dan Nick Macfie
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”