Bandung, Jawa Barat (ANTARA) – Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengajak warga untuk berpartisipasi dalam gerakan penanaman bibit mangrove yang dicanangkan pemerintah provinsi di pantai utara Jawa Barat.
“Dampak pemanasan global sudah sampai di Jawa Barat, yaitu mengubah daratan menjadi laut,” katanya dalam keterangan pers yang dirilis, Jumat.
“Oleh karena itu, gerakan penanaman mangrove di utara Jabar harus masif,” imbuhnya.
Dalam acara penanaman bibit mangrove dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Pondok Bali, Subang, Kamis, Gubernur menginformasikan ratusan hektare lahan di pesisir utara Jawa Barat terendam air laut.
Air laut telah menenggelamkan 192 hektar lahan di sekitar Pantai Pondok Bali dan sekitar 400 hektar lahan di pesisir Bekasi karena berbagai faktor, termasuk proyek pembangunan dan pemanasan global.
Oleh karena itu, Pemprov Jabar melakukan gerakan penanaman bibit mangrove untuk melindungi lahan di sepanjang pesisir pantai dari abrasi, ujarnya.
“Kalau panjang pantai sekitar 300–400 km, kami akan memetakan daerah mana yang mendesak untuk ditanami mangrove,” imbuhnya.
Dibandingkan dengan wilayah pesisir selatan Jawa Barat yang memiliki kontur tanah terjal, pesisir utara Jawa Barat memiliki dataran yang lebih rendah sehingga memungkinkan masuknya air laut dengan lebih mudah, jelasnya.
“Bagian selatan (pantai) memiliki lahan curam, yang tidak akan memicu hilangnya lahan. Makanya penanaman jutaan mangrove difokuskan di utara,” kata Kamil.
Penanaman mangrove secara besar-besaran di seluruh pantai utara Jawa Barat diharapkan dapat menekan potensi hilangnya lahan akibat abrasi, tambah Gubernur.
“Mari kita berharap dapat mengurangi kehilangan lahan dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Berita Terkait: Lima belas rumah runtuh karena abrasi pantai di Amurang: resmi
Berita Terkait: BRGM menanam mangrove dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”