Berdasarkan data model prediksi suhu permukaan minimum di daerah Sembalun, (suhu minimum) adalah 12 derajat Celcius, dan prediksi suhu permukaan maksimum adalah 32 derajat Celcius.
Praya, Nusa Tenggara Barat (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan suhu minimum di Sembalun, kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mencapai 12 derajat Celcius.
“Berdasarkan data model prediksi suhu permukaan minimum di kawasan Sembalun, (suhu minimum) 12 derajat Celcius, dan prediksi suhu permukaan maksimum 32 derajat Celcius,” peramal BMKG, Nur Siti Zulaichah, dinyatakan di sini pada hari Selasa.
Zulaichah mengatakan suhu minimum biasanya tercatat antara pagi hingga menjelang subuh, sedangkan suhu maksimum tercatat pada siang hari, sehingga cuaca pada musim kemarau ini dingin pada malam hari.
Berita Terkait: Kementerian membuka kembali Gunung Rinjani, Gunung Tambora untuk umum mulai April
Sementara itu, kata dia, suhu udara minimum saat musim hujan cenderung lebih hangat, berada pada kisaran 18-24 derajat Celcius.
“Suhu di wilayah Sembalun saat ini lebih dingin dibandingkan saat musim hujan,” ujarnya.
Dia mencatat bahwa pada musim kemarau, suhu akan lebih dingin dari biasanya, karena dipengaruhi oleh angin monsun Australia yang membawa massa udara kering dan dingin. Dia menjelaskan, angin bergerak dari Australia ke Asia melalui Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.
Berita Terkait: BTNGR segera buka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani untuk para pendaki
“Pada musim kemarau, kelembaban udara relatif rendah, dan sedikit mendung akan mempengaruhi suhu pada malam hingga pagi hari,” ujarnya.
Pada malam yang cerah tanpa awan, katanya, radiasi gelombang panjang akan memancar seluruhnya ke luar angkasa tanpa dipantulkan kembali oleh awan.
Zulaichah mengungkapkan, suhu dingin pada malam hari akan terjadi hingga Agustus. “Biasanya saat puncak musim kemarau pada bulan Juni, Juli, dan Agustus suhu lebih dingin pada malam hari,” jelasnya.
Berita Terkait: Kemenkeu imbau pemuda bantu jaga persatuan
Berita Terkait: Penampilan Sasando Pikat Delegasi Pertemuan Sherpa G20 ke-2
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”