Jakarta (ANTARA) – Kementerian Investasi hampir menerbitkan 2,5 juta nomor identifikasi bisnis (NIB) melalui platform Online Single Submission (OSS) per Oktober 2022.
“Realisasi hingga Oktober hampir mencapai 2,5 juta NIB. Targetnya tahun ini 3 juta NIB,” kata Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai acara penerbitan NIB di Jakarta, Kamis.
Melalui sistem OSS berbasis risiko, penerbitan NIB kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kini dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan gratis.
Namun, masih terdapat kendala dalam penerbitan NIB bagi perusahaan yang memiliki risiko tinggi, seperti masalah terkait detail rencana tata ruang (RDTR) dan persetujuan bangunan gedung (PBG), kata menteri.
Meskipun pemerintah telah memberikan alternatif solusi untuk permasalahan yang menyangkut RDTR dan PBG, namun sistem pelayanan perizinan berusaha ditingkatkan secara bertahap, katanya.
“Sekali lagi, ini adalah aplikasi. Dalam satu tahun, harus mengintegrasikan 79 undang-undang dan peraturan menteri; ini tidak mudah. Kami perlahan meningkatkan (itu),” tambahnya.
Menteri Lahadalia mengatakan, saat ini kemudahan berinvestasi di Indonesia terus membaik dibandingkan negara-negara ASEAN.
Padahal, Indonesia hanya unggul satu poin dari Singapura dalam hal reformasi pelonggaran investasi dalam laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Sesuai laporan, Singapura telah mencetak 19 poin dan Indonesia 18 poin.
Inilah efek dari UU Cipta Kerja yang telah membawa perubahan mendasar dan ruang yang besar bagi dunia usaha, ujarnya.
Dalam acara Kamis, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menekankan komitmen pemerintah untuk mendorong UMKM untuk berkembang dan naik level, termasuk dengan mendorong legalitas usaha UMKM melalui penerbitan NIB.
Selain itu, Thohir juga menekankan komitmen pemerintah untuk mendukung UMKM di berbagai bidang, termasuk pendanaan.
Berita Terkait: Presiden minta UMKM Papua gunakan NIB untuk perkuat modal usaha
Berita Terkait: Menkeu bagikan NIB kepada 550 pelaku UKM di Sumut
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”