Jakarta (ANTARA) – Peringatan Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk mendorong warga menyalurkan kreativitasnya dan meningkatkan perekonomian, kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Saya mau santri. Kalau dulu berperang melawan musuh, sekarang berjuang melalui ekonomi digital dan juga konten kreatif,” kata Amin usai acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 di An-Nawawi Tanara mendorong Pesantren, Serang Kabupaten, Banten, Jumat.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi isu terkini antara lain mencegah disinformasi dan berita hoax.
“Termasuk berita tawuran yang (menyebarkan) disinformasi, hoax, dan juga yang bisa memicu konflik,” kata Wapres.
Dia mengakui ada beberapa tantangan untuk menjaga persatuan di Indonesia, tetapi rakyat telah berhasil mengatasinya.
“Dari segi toleransi, walaupun memang ada (sedikit argumen), kami selalu heran, kita bisa melewati masa-masa kritis ini karena kita percaya bahwa kita memiliki budaya gotong royong, pengertian, kita memiliki kesepakatan nasional, kita memiliki konsensus nasional, Semua orang di luar negeri mengira ini model yang sudah kami miliki, tetapi kami masih berhati-hati, ”tambahnya.
Lebih lanjut Wapres mengatakan, pemerintah juga telah melakukan kerjasama yang luas dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga persatuan bangsa melalui berbagai forum dan program untuk menjaga kerukunan dan mencegah radikalisasi di masyarakat.
“Pada aspek keagamaan, kita sudah memiliki Forum Kerukunan Umat Beragama; untuk aspek digitalisasi, menurut saya Pak. Menteri Ekonomi Kreatif sudah menyiapkannya hingga ke pondok pesantren,” imbuhnya.
Ia optimistis warga negara Indonesia akan mampu menghadapi tantangan global di era digitalisasi setelah semua pengalaman yang telah dialami.
“Saya yakin kita akan bisa melewati berbagai tantangan. Pengalaman kita di masa lalu juga seperti itu,” ujarnya.
Wapres didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Boy Rafli Amar; dan Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, pada acara tersebut.
Berita Terkait: Menhub ajak pemuda kembangkan potensi bangsa
Berita Terkait: Pemuda yang tinggal di pulau tidak boleh minder: gubernur
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”