Jakarta, CNN Indonesia –
Retailer H&M Indonesia mengatakan akan melakukan ekspansi ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada bulan ini, di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi virus corona – kondisi yang menyebabkan H&M Global menutup 250 gerai tahun ini.
Karina Sugarda, Direktur Komunikasi H&M Indonesia, mengatakan pihaknya melihat potensi pertumbuhan dan akan meningkatkan platform digital dan gerai fisik. Ia mengatakan H&M akan melebarkan sayapnya di Makassar, Sulawesi Selatan, bulan ini.
Dia berkata, “Epidemi Covid-19 mempercepat digitalisasi, yang dapat kami lihat bahkan sebelum wabah. Oleh karena itu, kami mengintegrasikan toko fisik dan toko online kami untuk mencapai model bisnis terbaik secara keseluruhan.” CNNIndonesia.com.
Karina juga menyatakan masih terlalu dini untuk melihat dampak dari keputusan H&M Global Group terhadap H&M Indonesia yang selama ini dibayangi oleh PT Hindo.
Menurutnya, kebijakan berbeda di setiap negara sesuai dengan situasi di masing-masing negara. Dengan demikian, strategi dan peningkatan portofolio bisnis disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Dia menambahkan bahwa laporan keuangan 9 bulan Grup H&M berasal dari Grup H&M global, yang berarti secara kolektif mencakup semua merek dalam grup seperti COS, Monki, Weekday & Other Stories, H&M Home, ARKET, dan Afound.
“Masih terlalu dini untuk memberikan lebih banyak informasi tentang penutupan toko daripada yang sebenarnya disebutkan dalam laporan,” kata Karina.
Sebelumnya, dalam keterangan resminya, H&M Global menyebut penurunan jumlah gerai akibat imbas wabah Covid-19 menyebabkan banyak konsumen beralih ke penjualan online. Sebanyak 5 persen dari total 5.000 gerai di seluruh dunia akan ditutup.
Pada Jumat (10/2), CNN mengutip Helena Helmerson, CEO H&M, yang mengatakan: “Semakin banyak pelanggan mulai berbelanja online selama pandemi.”
Perusahaan Swedia itu tercatat menutup sementara hampir 80 persen gerainya pada puncak Covid-19. Namun, dengan dimulainya periode Juni-Agustus, kondisi membaik karena H&M secara bertahap mulai membuka gerai.
Peningkatan tersebut juga didukung oleh pertumbuhan belanja online yang signifikan dan menguntungkan. Namun, penjualan H&M pada September masih turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Meski tantangan belum selesai, kami pikir yang terburuk sudah berakhir. Kami berada dalam posisi untuk keluar dari krisis,” kata Helena.
(Sumur / vws)
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”