Tema tersebut sejalan dengan Goal 13 Sustainable Development Goals (SDGs) yang menyampaikan mandat kepada masyarakat global untuk segera mengambil tindakan dalam memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
Jakarta (Antara) – Paviliun Indonesia mengangkat tema ‘Pioneering Climate, Working Together’ dalam pelaksanaan Konferensi Para Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP 26) tentang Perubahan Iklim yang diadakan di Glasgow, Skotlandia.
“Topik tersebut sejalan dengan Goal 13 Sustainable Development Goals (SDGs) yang menyampaikan mandat kepada masyarakat global untuk segera mengambil tindakan dalam memerangi perubahan iklim dan dampaknya,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong.
Pernyataan tersebut disampaikan Dong dalam sambutannya pada pembukaan paviliun Indonesia pada Konferensi Para Pihak ke-26 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) yang dipantau secara online dari Jakarta pada Senin malam (1 November).
Berita Terkait: Perjalanan luar negeri pertama di masa pandemi yang mengantar Jokowi ke tiga negara
Dalam kesempatan ini, Dohong mencatat bahwa, dalam satu dekade terakhir, pemerintah daerah telah bekerja sama dan berbagi tanggung jawab dengan para aktor lokal, seperti akademisi, pengusaha, dan LSM, dalam upaya pengendalian perubahan iklim.
Wamenhub mencatat, beberapa upaya pengendalian perubahan iklim selama ini dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR) dan kemitraan antara pemerintah dan LSM.
Namun, Dong menekankan bahwa aksi bersama untuk memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim hingga saat ini belum dilaksanakan secara optimal karena berbagai faktor, termasuk pengambilan keputusan yang buruk, kepentingan sosial, ekonomi dan lingkungan yang bertentangan, dan inefisiensi kebijakan yang ada. .
Berita Terkait: Indonesia membutuhkan kebijakan negara tentang perubahan iklim: Ketua Gerakan Revolusi Rakyat
“Tindakan bersama untuk perubahan iklim membutuhkan pemimpin,” kata Dong.
Oleh karena itu, Indonesia mendesak setiap negara untuk bekerja sama menyelamatkan bumi, menurut Duhong.
“Kami (Indonesia) telah melakukan apa yang kami janjikan, dan kami berharap negara lain akan melakukan hal yang sama,” katanya.
Berita Terkait: Indonesia ingin menjalin kerja sama di bidang ekonomi hijau dengan Inggris
Pada pertemuan Konferensi Para Pihak ke-26 di Glasgow, Dong lebih menekankan bahwa Indonesia telah menerima beberapa masukan dengan baik dalam upaya pengendalian perubahan iklim.
“Saya juga dengan senang hati memberikan kontribusi kepada Anda semua peserta atas apa yang telah kami capai,” katanya.
Dong menyatakan optimismenya bahwa semua kegiatan dan diskusi di paviliun Indonesia akan menginspirasi lebih banyak upaya untuk mengendalikan perubahan iklim.
Berita Terkait: Pakar: 30 spesies primata bisa punah pada 2050
Berita Terkait: Dengan kembalinya ‘La Nina’, Indonesia bersiap menghadapi banjir dan tanah longsor
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”