“Kita harus berhati-hati untuk tidak mengubah perang ini menjadi perang regional,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada pertemuan kabinet.
Dia menekankan bahwa “mereka yang menuangkan bensin ke dalam perang ini harus memperhatikan fakta bahwa kelanjutannya bukan untuk kepentingan negara mana pun, dan bahwa perang ini harus diakhiri dengan cara politik.” NewsweekKamis (10/8/2020).
Menunjukkan area Nagorno-KarabakhDipimpin oleh ras Armenia Tapi itu diakui secara internasional sebagai bagian dari AzerbaijanRouhani mengatakan bahwa Iran tidak dapat menerima baik pendudukan maupun perang.
“Kami berharap dengan upaya ini stabilitas kawasan ini akan pulih kembali,” imbuhnya.
Ia juga dengan keras menyangkal kehadiran pemberontak Suriah di antara garis ofensif Azerbaijan di Nagorno Karabakh, tempat Iran juga bertempur selama bertahun-tahun dalam perang saudara di negara itu.(Baca juga: Perdana Menteri Armenia menyerukan Turki dan Azerbaijan untuk mengambil tindakan di Nagorno Karabakh)
Rouhani memperingatkan bahwa “Iran tidak akan mengizinkan siapa pun untuk membawa teroris yang telah kami perjuangkan selama bertahun-tahun di Suriah ke titik-titik perbatasan kami dengan dalih apa pun.”
“Ini tidak bisa diterima dan telah diberitahukan secara eksplisit ke kantor negara tetangga,” katanya.