TEMPO.CODan Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis data pada 17 Januari tentang jumlah kemiskinan Di kota tempat Jakarta menempati urutan 32 dari 34 provinsi atau tiga terbawah.
Saat ini Kalimantan Selatan menduduki peringkat pertama dengan angka kemiskinan 4,56%, sedangkan tandingannya berada di Papua dengan angka kemiskinan tertinggi yaitu 27,38%.
Dalam laporan yang disampaikan Presiden BPS, Margo Yoono, diketahui Jakarta memiliki angka kemiskinan 4,67% dengan Bangka, sehingga menempatkannya di urutan 32 dan 33 masing-masing.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, Angoro Dwijyono, jumlah penduduk miskin di Jakarta menurun pada September 2021, atau setelah gelombang wabah berlalu.
“Persentase penduduk miskin di Jakarta pada September 2021 turun 0,05% dibandingkan Maret 2021,” kata Anguru.
Pada September 2021, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 9,71%. “BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar dalam pengukuran kemiskinan untuk memastikan bahwa kemiskinan dilihat melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan dapat diukur dengan garis kemiskinan,” kata Margo Yoono.
Garis kemiskinan merupakan gabungan dari garis kemiskinan makanan dan bukan makanan. Indeks pengeluaran makanan kebutuhan harian atau 2.100 kalori per orang per hari. Sedangkan untuk garis kemiskinan bukan makanan adalah pengeluaran minimum untuk barang-barang non makanan seperti perumahan, sandang, kesehatan dan barang-barang pokok non makanan lainnya.
Margo Yoono juga mengatakan bahwa orang miskin adalah mereka yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya kurang dari kemiskinan Garis. “Metode ini sudah digunakan BPS sejak tahun 1998, sehingga penskalaan akan konsisten dan konsisten dari waktu ke waktu.”
Eka Yoda Saputra | Graphene Fikri (mengganggu)