Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk secara konsisten mengupayakan upaya membangun ketahanan pangan nasional guna menjadi contoh swasembada di sektor pertanian.
“Alhamdulillah, Jawa Timur konsisten membuktikan komitmennya terhadap swasembada pangan nasional. Populasi sapi potong (provinsi) yang berjumlah 4,9 juta ekor ini selisihnya cukup jauh dari provinsi peringkat kedua yang jumlahnya 1,8 juta ekor,” Gubernur Jatim Khofifah kata Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2021 Jawa Timur menduduki peringkat pertama untuk kontribusinya terhadap stok daging sapi, sapi perah, dan ayam petelur nasional.
Ini menyumbang 4,9 juta sapi potong, atau 27 persen dari total stok nasional. Untuk sapi perah, jumlahnya mencapai 305 ribu ekor atau 52 persen dari stok nasional. Provinsi ini juga menyumbang 52,9 juta ekor ayam atau 28 persen dari stok nasional.
Pemerintah provinsi berharap capaian tersebut dapat dipertahankan secara konsisten sehingga provinsi dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kebutuhan provinsi lain.
Selanjutnya, Jawa Timur menghasilkan 613.200 ton daging, yang merupakan 20 persen dari total produksi daging sapi nasional.
Sedangkan produksi telur mencapai 573.184 ton atau 29 persen dari produksi nasional dan 545.526 ton susu yang berkontribusi 57 persen terhadap produksi susu nasional.
Keberhasilan Jawa Timur dalam mempertahankan kontribusi pangan nasional di bidang peternakan diupayakan dibarengi dengan upaya preventif lainnya, seperti penanganan penyakit mulut dan kuku di daerah.
Dua puluh tiga dari 38 kabupaten dan kota, atau 61 persen kabupaten dan kota, di Jawa Timur dianggap bebas dari penyakit mulut dan kuku per 31 Desember 2022, dengan nol kasus yang dilaporkan, menurut data dari situs web . http://siagapmk.id/.
“Angka vaksinasi penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur tercatat paling tinggi di Indonesia, yakni hampir 2,58 juta dosis,” kata Gubernur Parawansa.
Berita Terkait: Pemuda harus meningkatkan sektor pertanian untuk membangun ketahanan pangan: Gubernur
Berita Terkait: Perubahan iklim akan menantang ketahanan pangan: guru besar UGM
Berita Terkait: Pemerintah siapkan 10% lahan di Nusantara untuk ketahanan pangan
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”