TEMPO.CO, Jakarta – Presiden JokoJokowiWidodo selama pertemuan pemerintah di Jakarta pada hari Selasa menyindir rumor baru-baru ini tentang oposisi terhadap pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang dibahas di antara anggota militer melalui grup Whatsapp.
Presiden Jokowi memutuskan untuk membahas masalah tersebut—yang menurutnya bisa menjadi mengkhawatirkan jika dibiarkan—dalam pertemuan yang dihadiri oleh petinggi TNI dan Polri.
Mantan Gubernur Jakarta itu meminta kedua lembaga itu untuk mempraktekkan kedisiplinan diri dan menjadi contoh bagi masyarakat.
“Tentara atau polisi tidak dapat berpartisipasi dalam masalah demokrasi,” tegasnya pada 1 Maret. “Berhati-hatilah dengan masalah semacam ini, itu dimulai dari kecil dan kemudian menjadi lebih besar. Kita harus mendisiplinkan TNI dan Polri.”
Dalam upaya untuk menyampaikan pesan disiplinnya lebih jauh, Jokowi menyebutkan bagaimana TNI Prajurit hanya bisa ditertibkan oleh pemimpinnya masing-masing. “Militer punya aturannya sendiri. Kode Disiplin Militer (TNI) intinya kalau kita lihat, intinya loyalitas itu lurus,” kata Jokowi.
Membaca: Jokowi Perintahkan TNI, Polri Kuasai AI, Blockchain
M JULNIS FIRMANSYAH