TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Rabu bertemu dengan Raja Belgia Philippe Leopold Louis Marie di sela-sela KTT Uni Eropa – ASEAN di Belgia. Pertemuan bilateral diadakan di Castle of Laeken di Brussels.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyampaikan apresiasinya atas hubungan bilateral kedua negara yang terjalin selama lebih dari tujuh dekade. Ia menambahkan bahwa Belgia telah menjadi mitra strategis yang sangat penting bagi Indonesia.
Sebagai bagian dari Komite Jasa Baik, dikenal secara lokal sebagai Komisi Tiga Negarapada tahun 1949, Belgia ambil bagian dalam peristiwa monumental dalam kemerdekaan Indonesia.
Presiden menegaskan Belgia adalah salah satu negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Jokowi kemudian secara pribadi mengundang Raja Philippe dari Belgia ke Indonesia sebagai isyarat untuk memperkuat hubungan bilateral di masa depan.
Dalam pertemuan singkat tersebut, kedua pemimpin membahas isu-isu mulai dari urusan ekonomi dan kerja sama di bidang perubahan iklim. Sebelum bertemu dengan Raja Belgia, Widodo juga bertemu dengan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala di Hotel Steigenberger Wiltcher.
Jokowi mendorong peningkatan perdagangan, termasuk percepatan penyelesaian Indonesia-EU CEPA. “Saya juga berharap rencana investasi Ceko juga bisa segera terealisasi,” kata Presiden.
Presiden Jokowi juga mengundang Ceko ke Indo-Pacific Infrastructure Forum yang akan digelar di Indonesia pada 2023. Acara ini diselenggarakan dalam rangka membangun arsitektur yang inklusif agar stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran dapat terjaga.
FAJAR PEBRIANTO
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”