Sumber: Channel News Asia | editor: SS Kurniawan
KONTAN.CO.ID – Taipei. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Selasa memperingatkan bahwa Taiwan tidak akan “menyerah” untuk mempertahankan tanah airnya.
Komentar Tsai muncul setelah peningkatan pengiriman pesawat tempur tahun ini lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu sebagai tanggapan atas “serangan” China.
China memandang demokrasi sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji suatu hari akan merebutnya dengan paksa jika perlu.
Jet tempur Taipei terbang untuk mengusir pesawat tempur China lebih dari 4.100 kali tahun ini, atau rata-rata 22 penerbangan per hari. Ini meningkat 129% dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Tentara Taiwan berada di bawah tekanan dari China
Sementara itu, pengiriman kapal perang lebih dari 7.500 kali, naik dari kurang dari 6.000 tahun lalu, kata Kementerian Pertahanan Taiwan kepada Parlemen.
“Dalam menghadapi serangan dan intimidasi Komunis China, kami harus menunjukkan kepercayaan diri untuk tidak menyerahkan satu inci pun wilayah kami dan kedaulatan kami,” kata Tsai dalam kunjungannya ke pangkalan udara seperti dikutip oleh dia. Channel News Asia.
Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing telah mengumpulkan lebih banyak tekanan militer daripada biasanya, yang menyebabkan peningkatan jumlah kapal perang, pembom, dan pesawat tempur di zona pertahanan Taiwan.
“Tahun ini, pasukan Komunis China telah berulang kali berpartisipasi dalam operasi militer dan provokasi yang menargetkan kami, untuk menimbulkan tantangan yang lebih serius bagi pertahanan dan keamanan nasional kami,” tulis Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah laporan kepada Parlemen sebagaimana dikutip laporan tersebut. Channel News Asia.
Perdana Menteri Taiwan Su Tsingzhang mengatakan “gangguan terus-menerus” oleh pesawat tempur dan kapal perang China “meningkatkan beban” di Taiwan.
Media lokal Taiwan memperkirakan pengiriman pesawat tempur Taiwan untuk menangkal pesawat tempur China tahun ini akan menelan biaya setidaknya 4,1 miliar dolar Taiwan atau sekitar 137 juta dolar AS.