TEMPO.CO, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan ketiga Kapolda tidak membantu Ferdy Sambo dalam mengarang skenario pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Novrianyah Yosua Hutabarat berdasarkan penyelidikan Divisi Dalam Negeri (Propam) Polri dan Tim Khusus. .
“Propam dan tim khusus telah memeriksa [their involvement]. Disimpulkan ketiga Kapolda tersebut tidak terkait dengan skenario kasus FS,” kata Listyo di Mabes Polri, Jumat, 30 September 2022.
Tiga petinggi kepolisian, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dan Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak dituduh terlibat dalam upaya mendukung Ferdy. skenario yang terkait dengan pembunuhan Yosua.
Seperti yang dilaporkan oleh Majalah TempoPada edisi 5 September 2022, dua polisi mengatakan Ferdy menghubungi Fadil Imran satu atau dua jam setelah kematian Yosua. Ferdy memberi tahu Fadil bahwa Yosua melakukan pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawati, dan kemudian Yosua dan pembantunya yang lain Richard Eliezer terlibat dalam baku tembak yang menewaskan Yosua.
Tiga hari kemudian, Fadil menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi penembakan dan pelecehan seksual terhadap Putri. Pada konferensi 13 Juli itu, Fadil terlihat memeluk Ferdy yang menangis.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, polisi telah menetapkan tersangka, antara lain Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal. Sejumlah oknum polisi juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus obstruksi peradilan, yakni Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rahman Arifin, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, dan Irfan Widyanto.
EKA YUDHA SAPUTRA
Klik di sini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”