Perlu dilakukan inklusi sosial berbasis gender karena memberikan manfaat bagi negara, masyarakat, dan ekonomi. Partisipasi perempuan yang lebih baik dan lebih banyak dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ukuran dan pertumbuhan ekonomi
Jakarta (ANTARA) – Kesetaraan gender dan peluang perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar ‘Peran Perempuan Indonesia di Sektor Perbankan’, Kamis.
“Inklusi sosial berbasis gender perlu dilakukan karena memberikan manfaat bagi negara, masyarakat, dan ekonomi. Partisipasi perempuan yang lebih baik dan lebih banyak dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ukuran dan pertumbuhan ekonomi,” kata Indrawati.
Inklusi sosial berbasis gender juga akan memberikan manfaat bagi perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan, inovasi, serta kepuasan konsumen dan karyawan, ujarnya.
Berita Terkait: Lembaga keuangan harus menawarkan produk khusus untuk wanita
Pada tahun 2021, indeks kesenjangan gender Indonesia hanya mencapai 0,688, artinya Indonesia masih harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki agar mencapai skor 1, kata menteri.
“Kami masih memiliki banyak pekerjaan rumah bagaimana meningkatkan inklusivitas dengan memberikan (kesempatan) dan pemberdayaan perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan yang terpenting, di bidang ekonomi dan politik,” kata Indrawati.
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO), hanya 30 persen perempuan Indonesia yang menduduki posisi manajerial atau setara, baik di sektor publik maupun swasta, lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Laos, Filipina, Brunei, Singapura, dan Thailand.
Berita Terkait: Kemendikbud melatih tiga ribu perempuan dalam kewirausahaan digital
Hanya 39,5 persen pekerja di sektor keuangan adalah perempuan, ujarnya. Tenaga ahli perempuan yang bekerja di sektor keuangan bahkan lebih sedikit (12 persen), jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki (28 persen), tambahnya.
Oleh karena itu, Indrawati menekankan bahwa tujuan pemberdayaan perempuan global dan kesetaraan gender dapat dicapai dengan memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi pemimpin di semua tingkat pengambilan keputusan.
“Indeks pemberdayaan gender di Indonesia terus membaik, namun kesenjangan gender masih cukup besar, terutama pada kepemimpinan perempuan, baik di sektor swasta, publik, maupun keuangan. Ini yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Berita Terkait: Pemerintah memastikan pengusaha perempuan memiliki ruang untuk tumbuh: resmi
Berita Terkait: Hari Kartini: Ibu Negara percaya pada kebangkitan perempuan melawan pandemi
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”