08/08/2022 Indonesia (International Christian Concern) – Pada 2 Agustus, penduduk di ibukota Sumatera Utara, Medan, melaporkan pekerjaan yang sedang berlangsung di lokasi gereja setelah kesepakatan dibuat untuk menunda pembangunan.
Pada Juni tahun lalu, warga sekitar, anggota GPT Tabernakel, panitia pembangunan, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan berkumpul membahas pendirian gereja di wilayah tersebut. Warga setempat memprotes pembangunan gedung ibadah tersebut karena lokasinya dan dekat dengan rumah warga. Selain itu, disebutkan bahwa gereja tidak dapat melanjutkan pembangunan karena jemaat tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Keputusan akhir tentang masalah ini ditunda, lebih lanjut menunda dan mencegah pekerjaan di gereja.
Sejak pertemuan ini, pekerjaan gereja terus berlanjut. Baru-baru ini, warga menyaksikan pekerja konstruksi di lokasi gereja menggali kanal yang dimaksudkan untuk saluran air dan tangki septik. Setelah konfrontasi, para pekerja mengatakan bahwa mereka meratakan tanahbukan membangun gereja.
Semakin banyak yang memprotes pembangunan tersebut, Kapolsek setempat, Komisaris Polisi Faidir Chan, beserta kepala desa dan perwakilan warga kecamatan menuntut agar pembangunan dihentikan total. Untuk menyelesaikan konflik ini, sebuah pertemuan disarankan pada 6 Agustus antara panitia pembangunan, warga sipil setempat, dan gereja.
Penolakan pembangunan gereja kabarnya dimulai pada November 2020 saat warga bertemu dengan pihak FKUB dan Camat Medan Amplas. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk membahas masalah terkait pembangunan gereja di daerah tersebut. Sejak pertemuan itu, masyarakat setempat telah mengirimkan surat kepada FKUB dan Wali Kota Medan menuntut penghentian pembangunan gereja tersebut.
Li Purnama, warga setempat, menyatakan bahwa masyarakat tidak melarang pendirian gereja, tetapi harus ada penegakan prosedur dan persetujuan umum dari masyarakat setempat.
Di Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim, konflik seperti ini tidak jarang terjadi, berkat peraturan yang diskriminatif terhadap agama minoritas dalam memperoleh IMB. Meskipun hampir mudah bagi umat Islam untuk membangun masjid, sangat sulit bagi umat Kristen untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan untuk aplikasi IMB. Bahkan dengan diberikannya IMB kepada mereka, jarang sekali mereka bisa membangun rumah ibadat tanpa protes dari masyarakat setempat.
Untuk wawancara, silahkan hubungi: [email protected].
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”