ANKARA, KOMPAS.com – Turki sebuah panggilan Armenia Bermusuhan Azerbaijan Itu bisa “membakar area”.
Oleh karena itu, Ankara mendesak Yerevan untuk menghentikan tindakannya.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Turki menyusul bentrokan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di sekitar wilayah Nagorno Karabakh pada Minggu (27/9/2020).
Armenia mendeklarasikan darurat militer dan memobilisasi penduduk laki-laki setelah bentrokan meletus Minggu Reuters.
Baca juga: Bentrokan dengan Azerbaijan, Karabakh dan Armenia mengumumkan pertemuan militer
Turki mengutuk Armenia dan mengatakan pernyataan darurat militer adalah provokasi terhadap Azerbaijan.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar berkata, “Hambatan terbesar bagi perdamaian dan stabilitas di Kaukasus adalah permusuhan Armenia, dan itu harus segera menjauh dari permusuhan yang akan membakar kawasan itu.”
Akar menambahkan bahwa Ankara akan mendukung Baku dengan “semua sumber daya” yang dimiliki Turki.
Sementara itu, Armenia belum menanggapi langsung tanggapan Turki Reuters.
Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia meletus, menewaskan anak-anak dan wanita
Azerbaijan dan Armenia telah lama berselisih mengenai Nagorno-Karabakh, wilayah mayoritas Armenia di Azerbaijan, yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991.
Pada tahun 1994, kedua belah pihak sepakat gencatan senjata. Namun sejak saat itu, kedua belah pihak kerap saling tuduh melakukan penyerangan.
Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşolu dan Menteri Luar Negeri hadir Rusia Sergey Lavrov membahas bentrokan itu melalui telepon.
Kementerian Luar Negeri Turki menyebutkan pembicaraan antara kedua menteri tersebut. Rusia sedang menengahi konflik Antara Armenia dan Azerbaijan.
Baca juga: Azerbaijan menuduh Rusia memasok senjata ke Armenia selama bentrokan itu
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan Armenia telah melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan pada hari Minggu.
Dia menyerukan kepada komunitas internasional untuk “menyelidiki masalah tersebut” dan menilai apa yang benar dan apa yang salah.
Oktay berkata di Twitter, “Armenia menunjukkan sekali lagi kepada dunia apa yang mereka pahami tentang hak, hukum dan janji yang dibuat dan gencatan senjata.”
Ia menambahkan bahwa Turki akan mendampingi Azerbaijan dengan cara apapun.
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”