Jakarta (Antara) – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan korupsi ibarat karat yang merusak besi sehingga menghambat pembangunan bangsa.
Hal itu disampaikan Sekda pada peringatan Hari Antikorupsi Internasional 2021 di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis.
“Momentum peringatan Hari Pemberantasan Korupsi ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Korupsi ibarat karat yang menggerogoti tiang-tiang besi pembangunan,” ujarnya.
Korupsi juga merupakan bahaya bagi kemanusiaan dan hak-hak rakyat, karena merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat dan negara.
Wapres menegaskan bahwa “korupsi adalah bahaya bagi kemanusiaan, hak-hak masyarakat, dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena merusak sendi-sendi kehidupan”.
Amin juga menggambarkan korupsi sebagai kejahatan terhadap hak asasi manusia dan keadilan selain pelanggaran hukum dan moral.
Berita Terkait: Persepsi masyarakat tentang pemberantasan korupsi belum baik: Jokowi
Ditegaskannya, sebagai bangsa yang agamis dengan budaya yang luhur, semua warga negara harus ingat untuk tidak melakukan korupsi.
Dia mencatat bahwa “semua agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia secara tegas melarang pemeluknya melakukan korupsi.”
Dia menekankan bahwa “korupsi umat beragama adalah bentuk ketidakadilan terhadap keyakinan dan kepercayaan orang-orang yang mencari keadilan dan kemakmuran.”
Wapres mengajak seluruh masyarakat untuk menciptakan budaya antikorupsi dalam rangka menjunjung tinggi etika yang mengutuk korupsi.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersatu padu dan membangun budaya antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari guna membangun peradaban baru dan moral yang bersih dari segala bentuk korupsi,” ujarnya.
Berita Terkait: Menteri: Perempuan memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya anti-korupsi
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”