JAKARTA – Perception Lander milik NASA pada 24 April melaporkan, terjadi gerhana Matahari di Mars dan instrumennya juga melaporkan dampaknya. Sebuah studi baru di Geophysical Investigate Letters melaporkan efek aneh gerhana matahari pada seismometer lander.
Melansir dari IFL Science, selama gerhana, bulan Mars Phobos lewat di depan Matahari, menghalangi sebagian sinar matahari yang direkam oleh kamera panel surya Insight. Phobos memblokir sekitar 40 persen cahaya, sehingga pendeteksiannya tidak mengejutkan.
Tetapi, tidak terduga bahwa gerhana akan tercatat dengan magnetometer dan seismografer, bahkan, seismometernya agak miring. Dr Simon Stähler, dari ETH Zurich mengatakan, penurunan eksposur cahaya yang disebabkan oleh bayangan Phobos dapat diukur, tetapi tidak dengan pembacaan seismometer yang dianggap sebagai sinyal yang tidak biasa.
Gerhana di Mars jauh lebih umum daripada di Bumi, Phobos melintasi langit Mars setiap lima jam, orbitnya melewati Matahari dan wilayah mana pun di Mars di beberapa titik sekali setiap tahun. Perubahan yang terdeteksi oleh magnetometer cukup mudah, karena listrik sel surya.
Baca juga: Proses Penciptaan Manusia Dijelaskan dalam Alquran
Stähler berikan penjelasan bahwa gravitasi Phobos mirip dengan bagaimana Bulan di Bumi menyebabkan pasang surut.
Gerhana Mars hanya berlangsung sekitar 30 detik, ini cukup untuk mendinginkan beberapa milimeter bagian atas tanah, dan kemudian membutuhkan waktu sekitar 1,5 menit untuk menghangatkan kembali normal. Dari situ, para peneliti berpikir perubahan mendadak tersebut yang berdampak pada seismometer, yang akhirnya tertarik ke satu arah.


(ahl)