Sepuluh orang lagi yang selamat dari kapal Indonesia yang tenggelam tiga hari sebelumnya diselamatkan pada hari Senin oleh nelayan setempat, meninggalkan 11 orang masih hilang, kata seorang pejabat.
Kapten dan awak kapal kargo lainnya, yang membawa 42 orang, termasuk di antara mereka yang diselamatkan pada Senin, kata Djunaidi, kepala badan pencarian dan penyelamatan provinsi.
“Mereka aman dan dalam kondisi baik,” kata Djunaidi, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya menggunakan satu nama.
KM Ladang Pertiwi 02 tenggelam dalam cuaca buruk di Selat Makassar pada Jumat sore. Pesawat itu telah meninggalkan Makassar pada hari Kamis dan menuju ke Pulau Kalmas di provinsi Sulawesi Selatan. Penyebab tenggelamnya kapal masih diselidiki.
Kapal tersebut awalnya digambarkan sebagai feri penumpang, tetapi Djunaidi kemudian mengklarifikasi bahwa itu adalah kapal kargo yang membawa material konstruksi. Tiga puluh enam penumpang telah meminta tumpangan di kapal dengan enam awaknya.
Tragedi feri sering terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana feri sering digunakan untuk transportasi dan peraturan keselamatan sering diabaikan.
Pada tahun 2018, sebuah feri yang penuh sesak dengan sekitar 200 orang di dalamnya tenggelam di danau kawah gunung berapi yang dalam di provinsi Sumatera Utara, menewaskan 167 orang.
Dalam salah satu bencana terburuk yang tercatat di negara itu, sebuah kapal penumpang yang penuh sesak tenggelam pada Februari 1999 dengan 332 orang di dalamnya. Hanya ada 20 orang yang selamat.