TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pemerintah Indonesia akan memprioritaskan meninjau stadion sepak bola yang digunakan oleh klub-klub yang memiliki banyak pendukung.
“Pekan ini pemeriksaan Kanjuruhan (Stadion) akan selesai. Nanti (audit akan dilakukan) pada (stadion) lain yang digunakan oleh (Liga Sepak Bola Profesional Indonesia) Liga 1, 2, dan 3 (klub), yang memiliki pendukungnya banyak. Itu yang jadi prioritas,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Selasa.
Pada 5 Oktober 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan audit seluruh stadion yang digunakan sebagai tuan rumah pertandingan semua liga untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan.
“(Tim audit) sekarang ada (di Stadion Kanjuruhan). Saya akan ke sana hari Kamis,” kata menteri.
Tim audit – Komite Keamanan Gedung (KKBG) – akan memeriksa aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan stadion, katanya.
Panitia tersebut dipimpin oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan beranggotakan beberapa ahli, antara lain arsitek, ahli struktur bangunan, penyidik kebakaran, serta akademisi. KKBG bertanggung jawab untuk menyusun standar keselamatan bangunan.
“Misalnya, saat kami merehabilitasi GBK (Stadion Gelora Bung Karno) untuk Asian Games (2018), ada standar bahwa (stadion) berkapasitas 80.000 (penonton), dapat dikosongkan dengan aman dalam waktu 15 menit. ,” tegas Hadimuljono.
Dia mengatakan, kementeriannya akan fokus mengaudit stadion terlebih dahulu. Nantinya, panitia mungkin akan memberikan rekomendasi mengenai stadion yang perlu direnovasi.
Kericuhan penonton Kanjuruhan terjadi saat suporter Arema FC menyerbu lapangan setelah timnya kalah dari rival terberat mereka, Persebaya Surabaya, dengan selisih 2-3 pada malam 1 Oktober.
Aparat keamanan berusaha membubarkan para perusuh dengan menembakkan gas air mata. Kekacauan dan penyerbuan yang terjadi kemudian merenggut 132 nyawa dan menyebabkan lebih dari 400 orang terluka.
Presiden Widodo telah membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki insiden tersebut. Tim tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dengan Wakil Ketua Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
ANTARA
Klik disini untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”