KOMPAS.com- Peneliti sudah bisa mengintip apa yang ada di balik ketiganya mumi kubis air mani dari Mesir.
mumi Yang diyakini berasal dari akhir abad ketiga hingga pertengahan abad keempat Masehi, ini adalah penemuan unik dalam mumi.
Pasalnya, tidak seperti kebanyakan mumi, mumi tersebut adalah potret mumi yang dilapisi semen dari sisa-sisa makam. Mesir Kuno Di Saqqara.
Mumi yang dilapisi semen memiliki keunikan dalam cara mereka dikubur. Prosesnya rumit, dengan bodi diletakkan di atas papan kayu terlebih dahulu sebelum dibungkus dengan tekstil, semen, dan emas serta didekorasi dengan selfie seluruh tubuh.
Baca juga: Peneliti mengungkap misteri mumi menangis dari Mesir kuno … ini penjelasannya
Tapi dengan bekerja SurveiTerakhir, peneliti berhasil mengungkap isi mumi yang pertama kali ditemukan lebih dari 400 tahun lalu.
Dikutip dari Ilmu IFLKamis (11/12/2020): Peneliti memindai mumi menggunakan computerized tomography (CT) scan.
Pemindaian menemukan bahwa mumi itu adalah seorang pria dewasa berusia antara 25 dan 30 tahun, seorang wanita berusia antara 30 dan 40 tahun, dan seorang wanita muda berusia antara 17 dan 19 tahun.
Baca juga: Arkeolog menemukan mumi remaja di Luxor, terkubur dalam perhiasan mewah
Kedua wanita itu dimakamkan dengan kalung dan jepit rambut yang indah, dan berisi artefak yang kemungkinan besar dibayar oleh Sharon, dewa Romawi dan Yunani yang akan membawa roh melintasi Sungai Styx dalam perjalanan mereka ke dunia bawah.
Menariknya, para peneliti mengatakan bahwa otak dan beberapa organ dalam pada wanita muda tidak disekresikan sebagai suatu proses Mumi umumnya.
Apalagi otak sudah menyusut namun masih lengkap dengan batang otak di pangkal tengkorak.
Sementara pada mumi jantan dewasa, otaknya masih diangkat, tetapi tidak ada tanda-tanda otak mengambil melalui hidung. Juga tidak ada tanda-tanda cairan pembalseman digunakan.
Para peneliti menduga bahwa mumi diawetkan dengan menggunakan campuran pengeringan yang disebut natron, yang akan membuat tubuh manusia dehidrasi.
Studi yang telah dipublikasikan di jurnal PLoS satu Hal tersebut menandakan adanya perubahan teknik mumifikasi di Mesir.
“Selama periode Mesir kuno kemudian, teknik perawatan tubuh yang diterapkan menunjukkan variasi yang lebih besar. Misalnya, dalam kasus wanita muda yang menganjurkan perubahan teknik pembalseman dalam tradisi Mesir,” kata Stephanie Zish, penulis utama studi tersebut.
Namun, penyebab kematian ketiga mumi tersebut tidak dapat didiagnosis menggunakan rontgen.
Baca juga: Ada jutaan mumi ibis di pemakaman Mesir kuno, dari mana asalnya?
Namun, peneliti bisa menemukan tanda-tanda sehat seperti gigi berlubang dan artritis.
Setelah mumi digali pada awal abad ketujuh belas dan kesembilan belas, dua di antaranya menjadi bagian dari kelompok Elektor Sachsen dan Raja Polandia Augustus.
mumi Mesir Kuno Ia kemudian dipindahkan ke Dresden, Jerman pada 1728.
Sedangkan mumi ketiga yang semula merupakan koleksi dari Museum Mesir akhirnya bergabung dengan dua mumi lainnya di Jerman.
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”