Jakarta, KOMPAS.com – Train harga emas Antam terus merosot selama dua minggu terakhir. Kondisi tersebut sejalan dengan penurunan harga emas di pasar spot akibat sentimen negatif dari kondisi global.
Dalam sebuah catatan Kompas.com, Harga emas logam mulia turun menjadi 16 September Rp 7.000 per gram sampai Rp 1030 ribu per gram. Tidak ada pergerakan harga hingga 19 September dan turun lagi sebesar Rs 7.000 per gram.
Namun, harga emas Antam naik Rs 1.000 per gram pada 21 September, tetapi turun lagi Rs 15.000 per gram pada 22 September. Penurunan berlanjut pada tanggal 23 September sebesar Rp2.000 per gram dan 24 September sebesar Rp5.000 per gram.
Baca juga: Detail harga terbaru emas batangan 24 karat di Pijadian
Pada tanggal 25 September harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rs 7.000 per gram, namun pada tanggal 26 September harga kembali turun sebesar Rs 3.000 per gram. Sejauh ini, pada 27 September, harganya Rs 1.006.000 per gram.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Al-Souaibi mengatakan hasilnya Vaksin Covid-19 oleh sejumlah negara menjadi faktor berlanjutnya penurunan harga emas. Sementara Amerika Serikat bersiap untuk mendistribusikan kemungkinan vaksin untuk virus Corona pada 1 November mendatang.
Di sisi lain, Rusia terus mengembangkan vaksinnya. Setelah vaksin Sputnik V Rusia terdaftar secara resmi pada Agustus 2020, vaksin kedua, EpiVacCorona, siap untuk didaftarkan pada 15 Oktober.
Ibrahim berkata, “Bahkan vaksin Rusia ini telah disetujui atau diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Artinya vaksin tersebut sudah ditemukan.” Compass.com Demikian juga dikutip pada Minggu (27/92/020).
Sementara di Indonesia, pengembangan vaksin terus dilakukan antara PT Bio Farma (Persero) dengan perusahaan asal China, Sinovac Biotech yang saat ini sedang menjalani uji klinis fase 3, serta memiliki vaksin merah putih buatan sendiri.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mendistribusikan obat Covid-19 ke delapan provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
“Ini pertanda ekonomi akan membaik, dengan ditemukannya vaksin, dan ekonomi akan segera membaik,” ujarnya.
Efek lainnya adalah ekspektasi suku bunga bank sentral Amerika Serikat, karena Federal Reserve, yang sebelumnya mempertahankan suku bunga rendah hingga 2023, kini melihat kemungkinan suku bunga lebih tinggi sebelum 2023.
Kemudian mata uang dolar AS menjadi menarik karena jumlah uang beredar akan berkurang, sehingga lebih banyak orang yang cenderung mengubah investasinya menjadi dolar AS.
Jadi sekarang harganya turun lagi, karena ada vaksin yang keluar darinya Kotak Kamu akan melakukannya dengan baik Mengambil keuntungan, “Mengubah investasi menjadi safe haven dalam mata uang asing, yaitu dolar,” kata Ibrahim.
Baca juga: Kenaikan Rp 7000, Berapa Harga Emas di Hari Ini?
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”