Kota Purwakarta, AYOPURWAKARTA.COM – Kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, peningkatan kasus akan berlanjut setidaknya hingga beberapa bulan ke depan.
Burleigh mengatakan kasus positif Covid-19 yang dikumpulkan saat ini telah mencapai lebih dari 35.000, dengan kasus positif aktif mencapai hampir 10.000. Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jawa Barat adalah 69% di bawah angka kesembuhan nasional dan angka yang disyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
“Angka kematian 2,03%, jumlahnya masih fluktuatif. Kami juga memperhitungkan kecurigaan bahkan kemungkinan kematian.” Kata Burley dalam diskusi bertajuk “2021, benarkah” angka kematian tampaknya terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan? Diselenggarakan oleh Universitas Badjadjaran secara online, Kamis (29/10/2020).
Dia mengatakan bahwa berdasarkan model yang dijalankan partainya, lonjakan mendadak kasus positif Covid-19, termasuk tren peningkatan angka kematian, akan terus meningkat selama 30 hari ke depan. Faktanya, Covid-19 diperkirakan tidak akan hilang hingga tahun depan.
“Prakiraan selama 30 hari ke depan, hingga November, trennya akan terus meningkat. Kami punya dua simulasi puncak epidemi di Jabar.”
Model pertama menunjukkan potensi peningkatan kasus Covid-19 jika pemerintah dan masyarakat tidak melakukan intervensi sama sekali. Hasilnya diperkirakan akan ada 3,4 juta kasus positif hingga 12 Desember 2020, dengan 172.000 pasien kritis yang mengisi ruang isolasi di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Jawa Barat mulai 17-18 Oktober 2020.
Namun alhamdulillah hal itu tidak terjadi, karena pengisian tempat tidur di IGD pada tanggal 17 dan 18 Oktober menunjukkan 60%. Ia mencontohkan, area hijau dan kuning (di rumah sakit) menempati 27%.
Sedangkan model kedua menggambarkan situasi dimana Pemprov Jabar melakukan berbagai intervensi politik untuk mencegah penularan Covid-19 yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 98.000 kasus positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai puncaknya.
Burleigh mengatakan: “Ada 4.920 pasien kritis yang akan muncul setelah Januari 2021. Kemungkinan mereka masih akan menghadapi Covid-19 pada 2021”.
Ia mengatakan salah satu langkah yang bisa mengurangi risiko penularan Covid-19 saat ini adalah dengan vaksin. Namun, masih harus dilihat apakah itu akan tersedia atau tidak.
“Sampai saat ini ketersediaan dan kelayakan vaksin belum dapat dipastikan. Vaksin tersebut masih diujicobakan di dalam dan luar negeri.”
Disiplin masyarakat sangat penting saat menerapkan 3M. Jika dilakukan dengan baik, pandemi Covid-19 dapat mengubah kasusnya menjadi pandemi.
“Kami akan terus menghadapi wabah ini, setidaknya akan menjadi wabah, dan tidak ada istilah setelah pandemi. Penyakit ini, seperti penyakit lain seperti TBC, akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.”
Ahli epidemiologi Unpad Budi Sugatmiko mengatakan, memakai masker dan menjaga jarak masih menjadi upaya paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19 di masyarakat. Menggunakan masker kain dapat mengurangi risiko penularan hingga 45%.
“Penggunaan masker sekali pakai atau masker bedah dapat mengurangi risiko penularan hingga 70%. Risiko penularan terendah adalah pada jarak setidaknya satu meter dan risiko tersebut dapat dikurangi hingga 85%.”
“Pencipta. Siswa yang bangga. Pengacara media sosial yang setia. Pengusaha Wannabe.”