Jakarta, KOMPAS.com – PT Fast Food Indonesia Tbk mencatatkan rugi Rp 283,2 miliar per 30 September 2020. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, KFC membukukan laba Rp 124,4 miliar.
Kerugian yang ditanggung oleh manajemen perusahaan Kentucky Indonesia Hal tersebut disebabkan adanya penurunan penjualan selama periode Juli-September 2020.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Minggu (29/11/2020), perusahaan yang mengusung kode emiten FAST itu mengumumkan total pendapatan Rp 3,58 triliun.
Baca juga: Apakah Anda menginginkan pekerjaan yang nyaman dan menyenangkan? Pilih perusahaan seperti ini
Jumlah ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,01 triliun rupiah.
Jakarta Restaurant Support Center (RSC) memberikan kontribusi utama terhadap pendapatan penjualan sebesar Rs. 1,27 triliun.
Dengan pendapatan yang lebih rendah, FAST mengurangi beban pokok penjualan menjadi 1,45 triliun rupee dari 1,87 triliun rupee sebelumnya.
Namun, pemotongan ini tidak banyak mengurangi laba kotor menjadi 2,13 triliun rupee pada kuartal ketiga tahun 2020, dibandingkan dengan 3,14 triliun rupee pada September 2019.
Setelah dikurangi pajak dan biaya keuangan lainnya, Fast Food Indonesia mencatat kerugian komprehensif untuk periode sebesar Rs 283,2 miliar.
Baca juga: Pemerintah memberikan pinjaman 650 miliar rupee kepada Perumnas untuk Program Sejuta Rumah
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”