Jakarta –
Banyak planet Di tepi tata surya, yang memiliki kondisi yang keras dan mengerikan. salah satu diantara mereka Planet ekstrasurya K2-141b disebut sebagai “planet lava”.
Ilmuwan dari McGill University, York University, dan Indian Institute for the Education of Sciences menggunakan simulasi komputer untuk memprediksi kondisi di K2-141b. Hasil penelitiannya dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Dari hasil penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa planet luar ini telah dihujani bebatuan, disertai angin hipersonik dengan kecepatan 5.000 km / jam dan lautan magma sedalam 100 km. Deteksi Dari SciTechDaily, Kamis (05 November 2020).
Penyebab kondisi ini adalah posisi K2-141b sangat dekat dengan bintang yang mengelilinginya. Posisinya relatif terhadap bintang juga tertutup, sehingga sebagian planet terus menghadap bintang dan sangat panas.
Ilmuwan memperkirakan bagian-bagiannya Planet ekstrasurya Yang tidak menghadap bintang memiliki suhu 200 derajat Celcius. Sedangkan bagian yang menghadap bintang, suhunya bisa mencapai 3000 derajat Celcius.
Temperatur ini tidak hanya menyebabkan batuan mencair, bahkan menguap, yang akhirnya menciptakan atmosfer tipis di beberapa bagian. Uniknya, uap batu yang meleleh karena panas yang menyengat berubah menjadi hujan.
Uap yang terbentuk dari mineral di batuan telah berpindah ke daerah yang lebih dingin akibat angin supersonik yang kemudian turun hujan di pinggiran magma. Kemudian gelombang yang diciptakan oleh fenomena ini mengalir ke bagian panas dari sebuah planet ekstrasurya untuk menguap kembali dan melanjutkan siklusnya.
Namun, siklus di K2-141b sangat tidak stabil jika dibandingkan dengan siklus hujan di Bumi. Lautan magma yang kembali ke bagian panas dari sebuah planet ekstrasurya mengalir sangat lambat dan para ilmuwan mengharapkan komposisi mineralnya berubah seiring waktu.
“Semua planet berbatu, termasuk Bumi, dimulai sebagai dunia yang mencair dan kemudian mendingin dengan cepat dan menjadi padat. Planet lava memberi kita wawasan langka tentang evolusi planet ini,” kata Nicholas Cowan, ilmuwan Nicholas Cowan dari McGill University dalam pernyataannya.
Langkah selanjutnya, para ilmuwan akan menguji apakah prediksi mereka sudah benar. Mereka sekarang memiliki data dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer yang akan memberi mereka gambaran suhunya sekilas Planet ekstrasurya K2-141b.
Mereka berharap peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb pada 2021 akan membantu mereka memverifikasi apakah atmosfer planet ekstrasurya sesuai dengan ekspektasi.
Tonton videonya “Telah ditemukan 17 planet ekstrasurya, salah satunya layak huni“
[Gambas:Video 20detik]
(vmp / fay)
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”