Jakarta (ANTARA) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo pada awal Januari 2023, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Perdana Menteri Anwar Ibrahim berencana melakukan kunjungan bilateral pertamanya ke Indonesia pada awal Januari,” kata Retno usai Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Menlu Malaysia ke Indonesia usai pertemuan bilateral dengan Retno Marsudi pada Kamis, 29 Desember 2018.
“Kemarin ada (pertemuan) bilateral dengan saya, dan sekarang kunjungan kehormatan kepada Presiden untuk menyampaikan beberapa pesan dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim,” ujarnya.
Menlu Retno mengatakan, dirinya dan Menlu Malaysia telah membahas persiapan dan keseluruhan agenda pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Ibrahim.
Presiden Jokowi menanggapi positif rencana perdana menteri ke Indonesia, ujarnya. Presiden menugaskan Menteri Marsudi untuk menyiapkan deliverables yang konkrit untuk dibahas dalam pertemuan kedua kepala negara nanti.
“Presiden tentunya menyambut baik rencana kunjungan tersebut dan juga menugaskan Menlu untuk menyiapkan penyampaian yang konkrit. Jadi, apa yang bisa dihasilkan dari kunjungan pertama tersebut,” tutup Menlu.
Pada 24 November 2022, Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Setelah bertemu dengan raja-raja Melayu, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agung Al Sultan Abdullah setuju mengangkat Anwar Ibrahim sebagai anggota Parlemen Tambun, menempatkannya sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Hal ini sesuai dengan kewenangan raja sebagaimana diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konstitusi Federal.
Berita Terkait: Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia
Berita Terkait: Badan PBB menyebut penahanan Anwar Malaysia “sewenang-wenang”
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”