17 Januari 2023
JAKARTA Presiden Joko “Jokowi” Widodo diperkirakan akan berkeliling ke beberapa daerah di Tanah Air untuk mengadakan pertemuan dengan para penyintas dan keluarga korban pelanggaran HAM sebagai bagian dari upaya menuntaskan kekejaman masa lalu.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pada hari Senin bahwa Presiden Jokowi serius untuk menemukan penyelesaian atas pelanggaran HAM masa lalu dan perjalanan itu akan menjadi salvo pembuka dalam upaya tersebut.
Perjalanan seremonial ini akan menunjukkan kepada publik bahwa pemerintah serius. Kemungkinan presiden akan berkunjung ke tempat-tempat seperti Aceh dan Talangsari,” kata Mahfud kepada wartawan, Minggu, merujuk pada dua tempat di mana personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga melakukan pelanggaran HAM terhadap warga sipil pada masa Orde Baru. dan awal periode reformasi.
Pekan lalu Presiden Jokowi menyatakan penyesalan yang mendalam atas pelanggaran HAM berat di masa lalu pascakolonial negara itu, kembali ke pembunuhan massal komunis dan tersangka simpatisan pada pertengahan 1960-an.
Dia mengutip 11 insiden hak lainnya, yang berlangsung antara tahun 1965 dan 2003, termasuk pembunuhan dan penculikan mahasiswa yang disalahkan pada pasukan keamanan selama protes terhadap kekuasaan otokrasi orang kuat Orde Baru, Soeharto, pada akhir 1990-an.
“Saya sebagai kepala negara mengakui adanya pelanggaran HAM berat yang memang terjadi dalam banyak peristiwa,” kata Jokowi.
Dan saya sangat menyayangkan terjadinya pelanggaran tersebut.
Pada hari Senin, Mahfud menambahkan bahwa pemerintah akan mengadakan pertemuan dengan para penyintas dan keluarga dari kekejaman masa lalu yang saat ini berada di luar negeri dan mengeluarkan kebijakan yang akan menjamin hak-hak mereka sebagai warga negara Indonesia.
Mahfud mengatakan pemerintah menunjuk Jenewa, Amsterdam atau kota di Rusia untuk menjadi tempat pertemuan dengan diaspora Indonesia.
Jokowi telah menugaskan Mahfud, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi untuk menyiapkan logistik pertemuan tersebut.
“Mereka yang sekarang tinggal di luar negeri juga harus mendapat pesan yang sama dan ini sekali lagi menunjukkan keseriusan kita,” kata Mahfud seperti dikutip dari Kompas.
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”