JAKARTA – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur menyebut sekiranya 126 pegawai mereka terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Facts tersebut merupakan akumulasi dari complete 2.141 pegawai.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Persahabatan Yudhaputra Tristanto, dalam konferensi pers digital, Selasa (1/9/2020). Ke-126 pegawai itu adalah pencatatan facts dari bulan Maret hingga Agustus 2020.
“Pegawai kami 2.141 orang, memang terkonfirmasi 126 pegawai sampai hari ini. Di antaranya positif 75 pegawai. yang sudah negatif 49, meninggal 2 pegawai. Pegawai yang meninggal komorbid jenis macam-macam mulai dari jantung, diabetes dan lain-lain,” ucapnya.
Kemudian, Yudha juga menjabarkan facts pasien yang menjalani perawatan inap di RSUP Persahabatan. Hingga Minggu 30 Agustus 2020, jumlah pasien yang dirawat mencapai 144 orang.
Jika dirincikan, 144 pasien tersebut terbagi menjadi beberapa kategori. Antara lain, 72 pasien positif Covid-19, kasus suspek 51 pasien, possible 9 pasien, dan bukan terjangkit Covid-19 ada 12 pasien.
Di kesempatan yang sama, Direktur SDM Pendidikan, dan Penelitian RSUP Persahabatan Rochman Arif memastikan pegawai RSUP yang terpapar Covid-19 tidak ada yang menjalani perawatan di RSUP Persahabatan. Melainkan terbagi ke beberapa tempat, ada yang di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat atau di rumahnya masing-masing.
“Perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini tidak ada pegawai yang dirawat di RSUP Persahabatan. Artinya pegawai yang konfirm positif Covid-19 adalah ringan atau sebagaian besar ringan. Untuk yang sedang ada, tapi dirawat di Wisma Atlet ada juga yang istirahat di rumah,” tutur Rochman.
Dia memastikan bahwasanya para pegawai yang terjangkit Covid-19, bukan tertular saat menjalankan tugasnya di RSUP Persahabatan. Melainkan, saat berada di luar lingkungan rumah sakit.
“Tertular bukan di RS tetapi dari luar, dari keluarga, perjalanan dari rumah ke kantor atau sebaliknya. Jadi kami sudah melakukan upaya bagaimana melakukan pencegahan dan memutua rantai penularan di lingkungan rumah sakit,” ujarnya.
(kha)