Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan: “Dengan keputusan ini, pemerintahan Donald Trump bertujuan untuk merusak dasar hukum yang diakui secara internasional untuk penyelesaian Sahara Barat, yang menentukan status akhir kawasan melalui referendum.” 2020).
Dia menambahkan, “Posisi baru Amerika ini dapat secara signifikan menghambat upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempromosikan rencana pemukiman Sahara Barat, meningkatkan hubungan antara pihak-pihak yang secara langsung terkait, dan mengarah pada siklus baru konfrontasi bersenjata di wilayah Sahara dan Sahel.”
Sahara Barat dibagi antara Maroko dan Mauritania pada akhir pemerintahan kolonial Spanyol pada tahun 1976. Ketika Mauritania, di bawah tekanan dari pejuang Polisario, menyerahkan semua klaimnya atas bagiannya pada Agustus 1979, Maroko menduduki sektor tersebut dan sejak itu menegaskan kendali administratifnya atas wilayah tersebut. Pertempuran pecah antara Maroko dan Front Polisario, yang berjuang untuk kemerdekaan Sahara Barat.
Sebuah perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1991. PBB mengerahkan misi tahun itu untuk memantau gencatan senjata dan mengatur, jika memungkinkan, referendum tentang penentuan nasib sendiri rakyat Sahara Barat. Baca juga: Monster Karibia Gerah dari Awan Debu Gurun Bergerak ke Amerika Serikat )
Sebelumnya, Aljazair juga mengkritik keputusan Trump yang mengakui kedaulatan Maroko di Sahara Barat. Aljazair menggambarkan keputusan itu ilegal.
“Keputusan Amerika tidak memiliki efek hukum karena melanggar semua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Kementerian Luar Negeri Aljazair dalam sebuah pernyataan. Baca juga: Nasihat Imam Al-Syafi’i Saat Terjadi Wabah )
Seperti Rusia, Aljazair mengatakan deklarasi itu akan merusak upaya de-eskalasi yang dilakukan di semua tingkatan untuk membuka jalan bagi meluncurkan jalur politik yang nyata dan membujuk pihak-pihak yang bertikai untuk memasuki dialog tanpa syarat di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan dukungan dari Uni Afrika.
Dia berkata, “Konflik umum di Sahara Barat adalah kasus dekolonisasi yang hanya dapat diselesaikan melalui implementasi perjanjian internasional dan kepercayaan yang berlaku di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Afrika tentang masalah ini.”
(esn)