Covesia.com Telegram telah menambahkan fitur obrolan suara grup, karena obrolan suara sekarang bukan lagi bagian dari obrolan teks, tetapi berfungsi sebagai opsi permanen untuk berbicara langsung dengan teman atau keluarga.
“Saat ini, grup Telegram mendapatkan dimensi baru dengan voice chat – panggilan grup berkelanjutan yang dapat ditindaklanjuti oleh anggota dan keluar sesuka mereka,” jelas Telegram di situs resminya, mengutip situs resminya, Kamis (24/12/2020).
Obrolan suara bekerja secara paralel dengan teks yang ada dengan menambahkan lapisan obrolan singkat langsung ke grup. Telegram mengatakan fitur tersebut dapat digunakan sebagai ruang kantor virtual untuk tim atau ruang informal untuk komunitas.
Meski bukan panggilan grup, obrolan suara dikatakan memiliki tujuan yang sama, sekaligus memberikan fleksibilitas.
Grup dengan obrolan suara aktif memiliki bilah khusus di bagian atas yang menunjukkan siapa yang berbicara. Ini dapat membantu pengguna memilih momen yang tepat untuk bergabung.
Setelah bergabung dalam obrolan suara, pengguna tetap bebas untuk berpindah aplikasi, menelusuri percakapan, dan mengirim pesan.
Pengguna tetap terhubung ke obrolan suara dan kontrol mikrofon tetap ada di layar sehingga mereka dapat dengan cepat membisukan atau merekam audio.
Untuk pengguna Android, fitur obrolan suara akan muncul dengan widget mengambang yang menunjukkan kontrol mikrofon atas speaker, bahkan saat keluar dari aplikasi Telegram.
Obrolan suara dapat menampung ribuan peserta. Untuk membuat obrolan suara dan menemukan cara unik untuk menggunakannya, administrator dapat membuka profil grup, lalu klik (⋯) atau (⋮) dan pilih “Mulai Obrolan Suara”.
“Seperti grup Telegram sebelumnya, kami berharap obrolan suara akan mengubah cara orang berkolaborasi dan tetap berhubungan. Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan bekerja untuk meningkatkannya lebih lanjut, mendengarkan komentar Anda, meningkatkan peredam bising, dan menambahkan lebih banyak fitur seperti video dan berbagi layar,” kata Telegram.
(ant / dnq)
“Penulis. Idola remaja masa depan. Praktisi media sosial. Murid Wannabe. Analis. Fanatik zombie seumur hidup. Komunikator.”