Jakarta (Antara) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan 346 rumah hancur dan 770 warga dievakuasi akibat gempa berkekuatan 7,4 yang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa.
Berdasarkan data hingga pukul 22.15 WIB, dari 346 rumah rusak tersebut, 134 rusak berat, 212 rusak ringan.
Menurut keterangan resmi Bank Nasional Palestina, Rabu, selain rumah warga, gempa juga menghancurkan tiga gedung sekolah, dua rumah ibadah, rumah kepala desa, dan sebuah pelabuhan.
Kantor tersebut mengatakan sebagian besar kerusakan bangunan terjadi di Kepulauan Slayar, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 770 pengungsi telah dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seka.
Berita Terkait: 230 rumah hancur akibat gempa Laut Flores: BNPB
Rinciannya, 320 orang mengungsi di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sikka, 150 orang ditampung di gedung SIC, dan 330 orang lagi di lingkungan kantor pusat kabupaten Sikka.
Terkait korban tewas, Kapolres Antiterorisme memastikan tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.
Namun, tujuh warga mengalami luka-luka termasuk enam warga Slayar dan satu warga Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Gempa berkekuatan 7,4 SR di Flores Timur melanda sembilan kabupaten di Nusa Tenggara Timur, tiga kabupaten atau kota di Sulawesi Selatan, dan enam kabupaten di Sulawesi Tenggara.
Berita Terkait: Gempa NTT: PLN Pulihkan Listrik dari 194 Gardu Induk
Sembilan provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Flores Timur, Seka, Limbata, Manggari, Nagkyo, Sabu Raigua, Manggarai Barat, Inde, dan Ngada.
Daerah terdampak di Sulawesi Selatan adalah Slayar, Polukumba dan Makassar. Terakhir di Sulawesi Tenggara ada Mona, Buton, Buton Utara, Popao, Buton Selatan, dan Wakatobi.
Hingga Rabu pukul 07.00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 267 gempa susulan.
Di sisi lain, pada Selasa malam, 120 gempa susulan tercatat, beberapa dengan kekuatan lima atau lebih.
Berita Terkait: Aktivitas sesar penyebab gempa Laut Flores: BMKG
“Menanggapi gempa susulan ini, kami menghimbau kepada warga, khususnya di wilayah terdampak, untuk tetap tenang dengan tetap menjaga kewaspadaan,” kata Abdul Mahari, Pj Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Mahari juga meminta warga mengecek kondisi rumahnya.
Jika ada kerusakan struktural, seperti dinding terbuka yang retak dan kolom yang rusak, orang harus menghindari tinggal di sana selama beberapa waktu.
“Warga bisa mengungsi ke rumah kenalan atau saudara, atau pindah ke tempat pengungsian sementara yang sudah disiapkan oleh instansi setempat dan pemerintah,” imbuhnya.
Berita Terkait: Kepulauan Slyar menyatakan keadaan darurat setelah gempa berkekuatan 7,4
Berita Terkait: 267 gempa susulan melanda Laut Flores hingga Rabu pagi: BMKG
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”