Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi pascagempa 6,1 SR yang melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada 25 Februari. , 2022.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi gempa perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, atau tanah longsor, karena musim hujan masih berlangsung, ujarnya di Jakarta, Senin.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang mengalir di lereng Gunung Talamau harus tetap waspada dan waspada karena bencana bisa datang kapan saja, ujarnya.
“Kewaspadaan masyarakat harus beralih dari gempa ke bencana (hidrometeorologi) karena musim hujan,” tegas Karnawati. Berdasarkan hasil survei, sedimen dari banjir bisa meluap hingga radius sekitar 200 m dari bantaran sungai, jelasnya.
Oleh karena itu, jika hujan, warga yang bermukim di sepanjang sungai yang mengalir dari lereng hulu Gunung Talamau harus menghindari zona dalam radius 200 m dari bantaran sungai, dan situasi banjir diperkirakan terjadi pada Maret–April 2022, ujarnya.
Berita Terkait: Banjir mengisolasi ribuan warga di Sumatera Barat
Karnawati mengatakan, saat ini BMKG dan Badan Daerah Aliran Sungai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak potensi bencana hidrometeorologi.
Upaya mitigasi yang dilakukan BMKG antara lain pemantauan cuaca dan intensitas hujan, ungkapnya. Badan Daerah Aliran Sungai (DAS) akan mengeruk endapan lumpur akibat longsoran atau gempa bumi dengan menggunakan alat berat agar sungai tidak meluap ke pemukiman warga, katanya.
Pengerukan tersebut bertujuan untuk menghindari penyumbatan material sedimen di lembah sungai yang akan berbahaya jika menghambat aliran air, tambahnya.
BMKG akan terus memantau cuaca menggunakan radar serta memberikan prakiraan dan peringatan dini cuaca ekstrem di kawasan hulu sungai lereng Gunung Talamau, ujarnya.
“Kami juga mengidentifikasi zona bahaya di perbatasan sungai dan lereng,” tambah Karnawati.
Selanjutnya, perkembangan gempa semakin berkurang, artinya gempa susulan semakin lemah dan stabil, ujarnya.
Berita Terkait: Tanah longsor melanda Kabupaten Agam dan Pasaman Barat, Sumatera Barat
Berita Terkait: Gempa berkekuatan 6,1 di Sumatera Barat menumbangkan beberapa ratus rumah
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”