25 Januari 2023
JAKARTA Setahun menjelang pemilihan umum Indonesia, sebuah survei yang dilakukan oleh kubu Presiden Joko Widodo memunculkan kemungkinan kuat untuk memasangkan calon presiden utamanya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai wakil presiden.
Pemilihan dijadwalkan akan diadakan pada 14 Februari 2024, dan survei dilakukan pada bulan Desember oleh orang-orang dekat Jokowi, yang menjalani masa jabatan kedua dan terakhirnya.
Survei yang melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia ini tidak dimaksudkan untuk dipublikasikan. Temuan itu akan digunakan kubu Jokowi untuk menganalisis dan menyusun strategi.
Koalisi Jokowi yang dipimpin oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), memiliki 471 dari 575 kursi di Parlemen.
Hasil survei yang dilihat oleh The Straits Times menunjukkan bahwa Pak Ridwan, 51, adalah calon wakil presiden yang paling bisa dipilih jika pemilihan diadakan pada Desember 2023.
Meski namanya tidak termasuk pasangan yang disimulasikan dalam survei, Ridwan menerima 24,1 persen dukungan dari responden.
Calon wakil presiden terbaik kedua, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, hanya mendapat dukungan 14,8 persen.
Seseorang dari kubu Jokowi mengatakan kepada ST tanpa menyebut nama bahwa pasangan Ganjar dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang disimulasikan secara luas tidak menerima tingkat dukungan yang membuat kubu cukup yakin bahwa mereka akan menang.
“Kesenjangan antara pasangan Ganjar-Erick dan pasangan Anies-AHY tidak cukup lebar,” katanya, merujuk pada mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, calon presiden saingan terdekat dari kubu oposisi, dan Agus Harimurti Yudhoyono, yang lebih dikenal. dengan inisialnya. Dia adalah putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasangan Ganjar-Erick mendapat 38,6 persen, sedangkan pasangan Anies-AHY mendapat 30,4 persen, menurut survei.
Bapak Agus, 44, adalah ketua oposisi Partai Demokrat, sementara Bapak Erick adalah pendukung dekat Bapak Widodo dan merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk kampanye presiden yang terakhir dalam dua pemilu terakhir.
Ganjar, 54, memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dan gelar master ilmu politik dari Universitas Indonesia di Jakarta. Dia bekerja di sebuah perusahaan konsultan sebelum menjadi anggota parlemen PDI-P dan kemudian terpilih menjadi gubernur Jawa Tengah pada 2013.
Bapak Ridwan memperoleh gelar master di bidang urban design dari University of California, Berkeley. Pada tahun 1994, ia terpilih sebagai Singapore International Foundation-Asean fellow dan berada di National University of Singapore sebagai mahasiswa pertukaran.
Dia bekerja sebagai arsitek di New York, San Francisco, dan Hong Kong, sebelum menjadi Wali Kota Bandung pada 2013 dan Gubernur Jawa Barat pada 2018 dengan tiket pesta yang berbeda. Dia baru-baru ini bergabung dengan partai Golkar, anggota koalisi yang berkuasa.
Jokowi, yang dikenal sebagai Jokowi, berharap penggantinya akan menindaklanjuti proyek-proyeknya, termasuk pengembangan Nusantara, ibu kota administratif baru. Pemerintah saat ini menargetkan untuk memindahkan orang ke sana pada tahun 2024.
Survei tersebut memastikan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto turun ke urutan ketiga dari urutan tiga besar calon presiden terpilih.
Juga ditemukan bahwa Partai Nasdem telah meningkatkan peringkat elektabilitasnya sekitar 1 poin persentase dalam beberapa bulan terakhir menjadi 5,1 persen.
Pada 3 Oktober 2022, partai secara resmi menyatakan akan mencalonkan Anies, 53, sebagai calon presidennya. Sejak akhir 2022, Nasdem telah melakukan roadshow politik di seluruh negeri dengan Anies untuk bertemu dengan calon pemilih.
Tuan Ganjar dan Tuan Anies telah dianggap oleh banyak orang, termasuk Ibu Putri Khairunnisa, ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia, sebagai salah satu calon pemimpin Indonesia berikutnya.
Mengambil sikap netral, dia berkata: “Ganjar adalah pemimpin yang sangat melindungi akar rumput yang kurang beruntung. Anies adalah seorang pemimpin yang memberikan. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatannya sendiri.”
“Zombie fanatik. Twitter nerd. Pemecah masalah. Penginjil budaya pop. Pakar media sosial yang khas.”