Jakarta Anggota Panitia Pertama Republik Demokratik Kongo, Mayjen (purnawirawan) Tentara Nasional Tobagus Hasanuddin, menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat yang diambil polisi untuk menangkap empat tersangka. Dua tentara angkatan bersenjata Indonesia dipukul Di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020).
(Baca juga: Letjen (Purn) Jamari Shaniago Minta Minta Maaf Kepada Tentara Korban Pengeroyokan.)
Keempat pelaku yang tergabung dalam Kelompok Pemilik Besar Sepeda Motor (HOG) Harley tersebut harus tetap berada di sel tahanan karena arogan di jalan saat beriringan.
“Arogansi itu sifat tercela, apalagi di jalan raya. Siapa yang memukul atau melakukan kekerasan adalah tindak pidana yang harus ditangani secara hukum,” kata Hasanuddin saat dihubungi wartawan, Minggu (11/1/2020).
(Baca juga: Penjelasan kepada militer Indonesia tentang tentara yang memakai preman ketika seorang sopir Mogi memukul mereka)
Mantan jenderal berbintang dua itu mengingatkan agar pengendara sepeda motor tetap mengedepankan sopan santun di jalan dengan tetap memperhatikan kepentingan umum. Karena jalan merupakan milik umum dan digunakan untuk kepentingan umum
“Kalau anggota kelompok Muji yang memang termasuk golongan menengah ke atas bersikap sombong, apa bedanya geng motor. Jadilah pengguna jalan yang baik,” ujarnya.
(fmi)