Freepik.com
Cara aman mengendarai sepeda untuk bayi dan anak kecil
nakita.id – Kegiatan Bersepeda Itu tetap menjadi favorit selama pandemi ini.
Tidak hanya remaja, namun orang yang sudah menikah pun senang dengan kegiatan ini.
Beberapa orang ingin membawa serta anak-anak mereka bersepeda.
Namun, Anda tidak bisa hanya berada di belakang karena para ibu perlu mengetahui metode kepatuhan yang aman.
Sampai saat ini, belum ada aturan resmi yang mengatur agar anak bisa bersepeda bersama orang tuanya.
Satu hal yang pasti, saat kita ingin mengajak anak bersepeda, pastikan dia cukup kuat dan mampu duduk tegak tanpa bantuan.
Selain itu, pastikan bayi kita bisa mandiri dalam waktu yang lama.
Tulang dan otot bayi biasanya berkembang dengan baik pada usia satu tahun.
Anak usia 1 tahun dapat mengontrol otot dan refleksnya saat duduk tegak di kursi belakang.
Namun, ibu juga harus menilai sendiri kemampuan dan perkembangan si kecil.
Selain perkembangan tulang dan otot anak yang belum matang, belum ada helm yang dirancang untuk anak di bawah usia satu tahun.
Seorang bayi di bawah usia dua belas bulan memiliki lingkar kepala sekitar 40 cm.
Sedangkan helm ukuran terkecil hanya bisa digunakan untuk anak yang lingkar kepalanya 46 cm. Ukuran helm yang tidak pas bisa melukai kepala balita dan anak kecil.
Jika bayi atau balita kita sudah cukup besar dan siap untuk mengendarai sepeda, perhatikan hal-hal berikut ini agar perjalanan Anda dan si kecil tetap aman dan nyaman.
1. Selalu pakai helm
Terlepas dari usianya, selalu kenakan helm yang sesuai dengan bentuk dan ukuran kepala anak.
Baca juga: Luna Maya berbagi kabar buruk tentang kondisinya yang membutuhkan 5 jahitan, lalu ada apa?
Sebagai panutan, kita juga harus memakai helm untuk menghindari resiko cedera.
Sebelum berangkat, pastikan helm terpasang dengan benar dan nyaman. Mengenakan helm dapat mengurangi risiko cedera kepala hingga 88%.
2. Pilih kursi khusus untuk bayi dan anak kecil
Jangan mengandalkan kursi yang disertakan dengan sepeda Anda. Temukan kursi belakang untuk bayi dan balita dengan sandaran dan pijakan kaki.
Dengan cara ini, anak kita tidak akan jatuh dan kakinya tidak akan menabrak sepeda.
Ada beberapa grip yang tersedia saat ini, dan keduanya dirancang untuk diposisikan di depan dan belakang sepeda. Ibu bisa memilih sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan bayinya.
3. Hanya orang dewasa yang bisa naik
Saat menggunakan bayi dan anak, pastikan Anda pandai bersepeda, cukup percaya diri, dan tidak mudah panik.
Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan anak berusia 12 tahun atau remaja menaiki anak-anak kita.
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak dan remaja tidak memiliki refleks dan koordinasi yang sempurna, meskipun mereka juga terbiasa mengendarai sepeda.
4. Pencarian Cara Paling aman
Hindari jalan yang padat dan jalan yang licin atau berbatu, Cara Yaitu perbukitan, atau Cara Yang memiliki banyak liku.
Juga, pastikan kita tinggal Bersepeda Di kolom kanan, jangan pergi jauh.
Jika anak kecil atau bayi mudah pilih-pilih, sebaiknya tidak Bersepeda sejauh ini.
5. Hindari Bersepeda Pada malam hari
Meskipun penerangan jalan di daerah Anda sangat berguna, Anda tidak boleh mengambil risiko ini.
Alasannya, meski bisa melihat jalan dengan jelas, namun tidak bisa dilihat oleh pengendara atau pengguna jalan lainnya sepeda Ibu ibu.
Bayi dan anak kecil juga cenderung memiliki lebih banyak Murung Di malam hari karena dia lelah.
6. Ajaklah anak berbicara sementara Bersepeda
mengendarai sepeda Dengan angin sepoi-sepoi dapat membuat bayi mengantuk. Jika tertidur, bayi Anda dapat dengan mudah terbentur atau jatuh.
Jadi, usahakan agar anak-anak berbicara atau bernyanyi agar mereka tidak tertidur.
Bersepeda Bersama-sama, mereka juga bisa menjadi kesempatan yang baik untuk membangun komunikasi dengan si kecil.
Video unggulan
Konten yang diperbanyak
“Gamer. Zombie fanatik. Praktisi web. Introvert. Rentan terhadap sikap apatis. Wannabe food ninja.”